Ini Pesan Kakanwil Kemenag Sulsel Kepada Penyuluh Agama Islam

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makassar, HUMAS SULSEL - Tugas pokok penyuluh agama islam adalah melaksanakan dan mengembangkan kegiatan bimbingan dan penyuluhan agama melalui bahasa agama.

Demikian disampaikan Kakanwil Kemenag Sulsel KH.Khaeroni mengawali arahannya sebelum membuka kegiatan Peningkatan Kompetensi Penyuluh Agama Islam secara virtual yang dilaksanakan oleh Bidang Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf (Penais Zawa). Rabu 14 Oktober 2020.


Kata KH.Khaeroni, masyarakat sekarang ini cenderung lebih sensitif dan introvert akibat peliknya persoalan hidup yang dihadapi selama pandemi Covid-19. "Untuk itu tolong kepada teman-teman penyuluh agar ikut menghibur masyarakat dan jangan memberikan penyuluhan dengan penuh ancaman. Sedikit-sedikit neraka, sedikit-sedikit dosa, tapi justru sebaliknya diberi motivasi", imbaunya.

Lanjutnya, bahwa penyuluh juga harus bisa berfungsi sebagai komunikator, motivator, advokator dan mediator serta inspirator. Penyuluh harus hadir sebagai pembawa solusi sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.

Mengakhiri arahannya, KH.Khaeroni berpesan agar penyuluh terlebih dahulu memfilter informasi apa yang bisa dan tidak bisa disebarkan agar tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Senada dengan itu, Kepala Bidang Penais Zawa, H.Rappe menyampaikan harapannya agar kehadiran penyuluh agama islam di tengah masyarakat selama pandemi covid-19 dapat terus berperan sebagai corong amar ma’ruf nahi mungkar.



Pada kegiatan pembinaan yang diikuti secara virtual oleh 81 peserta yang merupakan perwakilan dari Kekompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh), Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FK-PAI), dan Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag kabupaten - kota se Sulawesi Selatan  ini, H.Rappe kemudian memaparkan 3 kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang penyuluh agama islam, yaitu kompetensi personal, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.

Kabid Penais Zawa yang pernah menjabat sebagai orang nomor dua di Kanwil Kemenag Sulsel ini kembali menegaskan bahwa intisari dari seluruh tupoksi penyuluh agama islam adalah amar ma’ruf nahi mungkar.



"Jangan pernah berhenti ber-amar ma’ruf nahi mungkar karena itu adalah tugas mulia. Sampaikan informasi yang menyegarkan dan jadilah penyejuk di tengah arus informasi yang begitu deras terutama informasi-informasi di media sosial", pintanya.

Dipenghujung materinya, H.Rappe berpesan agar para penyuluh agama islam senantiasan meniingkatkan kompetensinya, baik melalui pendidikan formal maupun non formal. (AB)


Wilayah LAINNYA