Makassar, (Humas Barru) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barru, Jamaruddin, mengikuti Kegiatan Pembahasan Program Bimas Islam Tahun 2021 dan 2022 yang dikupas langsung oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI, Kamaruddin Amin, Senin, (14/6) di Aula Kantor Wilayah Kemenag Prov.Sulawesi Selatan di Makassar.
Selain Kakan Kemenag Barru, kegiatan tersebut juga dihadiri Kakanwil Kemenag Sulsel, Para Kepala Bidang lingkup Kanwil, Kepala Kantor Kemenag Se Sulsel dan Para Kepala Seksi Bimas Islam KanKemenag Kab/Kota.
Dalam Arahannya Dirjen Bimas Islam, menyampaikan bahwa Kemenag harus berperan secara Fundamental. Tanpa Kemenag proses berbangsa tidaklah sempurna. Kemenag meningkat kesalehan umat beragama.
Untuk mewujudkan bangsa yang religius, banyak sekali yang harus kita laksanakan.
Lebih lanjut Pria yang telah menyandang gelar Profesor tersebut, dalam arahannya mengatakan bahwa, Kemenag dalam hal ini Dirjen Bimas Islam menginginkan KUA ke depan semakin berfungsi instrumental dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. KUA hendaknya tidak sekedar berfungsi mencatat peristiwa nikah, namun juga memiliki fungsi-fungsi lain yang benar-benar dibutuhkan masyarakat.
“Kita ingin melakukan diversifikasi fungsi di mana KUA nantinya tidak hanya berfungsi mencatat peristiwa nikah, namun juga bisa berfungsi sebagai pusat pengembangan ekonomi umat. Potensi zakat, wakaf, infak, dan sedekah akan kita kapitalisasi dan itu potensinya besar sekali. Jadi, insya Allah KUA ke depan akan menjadi tempat yang betul-betul bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat,†jelasnya.
Guna mewujudkannya, menurut Kamaruddin Amin, Bimas Islam akan melakukan sejumlah treatment atau sejumlah program afirmatif. Di antara program prioritas yang akan dilakukan adalah revitalisasi di semua hal, termasuk infrastruktur, peningkatan kapasitas SDM, transformasi di bidang layanan, teknologi informasi dan lain sebagainya.
Selain itu, lanjut Kamaruddin Amin, KUA juga akan dijadikan rumah moderasi beragama, di mana KUA menjadi tempat mendesiminasikan pemahaman keagamaan masyarakat dengan baik. Menurutnya, para penyuluh-penyuluh agama yang berkantor di KUA memegang peran penting dalam mewujudkan moderasi beragama.
“Kita juga ingin KUA menjadi tempat konsultan keluarga, menjadi pusat ketahanan keluarga. Sebab ketahanan keluarga menjadi kunci ketahanan nasional. Jadi, ke depan KUA akan kita transformasi menjadi kantor yang memberikan layanan publik dan layanan keagamaan yang tidak hanya berkualitas dan bermutu, namun juga berbagai fungsi,†terang Pak Dirjen.
Lanjutnya, Ini pekerjaan besar yang tentu tidak bisa selesai dalam waktu sehari dua hari atau sebulan dua bulan. Butuh proses, tetapi kita telah memiliki grand desain yang lengkap, tingal kita akan melaksanakannya sesuai kemampuan kemampuan anggaran kita.
"Untuk itu, Para Perencana di Kantor harus jelih membaca program di Bimas. Seluruh KUA di Sulawesi Selatan harus bisa mencotohi KUA Biringkanayya yang sudah Revitalisasi komferhensif, KUA bisa memiliki fungsi yang sangat beragam. Orang menikah setahun diperkirakan kurang lebih 2 juta pasang. Bagaimana kalau mereka berwakaf, berapa potensi umat seandainya itu terwujud,"tuntas Kamaruddin Amin.
Melalui kesempatan tersebut, Pak Dirjen juga berpesan kepada para pejabat yang hadir bahwa orang Kemenag harus aktif di media sosial. Kita jangan sampai kalah oleh kelompok konservatif yang mendominasi di ruang-ruang umat.
"Kemudian pesan saya kepada Para penghulu dan penyuluh, harus secara kontinyu menguprade ilmunya, karena kompleksitas persoalan umat sangat beragam dan dinamikanya berkembang secara cepat dan kesemuanya membutuhkan penyelesaian berdasar kajian kitab klasik dan moderen, dengan demikian persoalan keummatan itu akan terselesaikan tanpa kehilangan dasar pijakanteologis dan filosofis," Papar mantan pembantu rektor IV hubungan kerjasama internasional UIN Alauddin Makassar ini. (QAS/IDR)