Pada Rakorda Baznas Sulsel Kakanwil Harap Optimalisasi SDM, Puang Makka Tekankan Manajemen Qalbu

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makassar, HUMAS SULSEL - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Sulawesi Selatan selama dua hari berturut-turut (12 s.d 13 September 2020) menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) yang diikuti oleh para pengurus Baznas Kabupaten / Kota se Sulawesi Selatan.

Tercatat 64 orang peserta perwakilan Baznas Kab./ Kota dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) se Sulsel mengikuti kegiatan yang dihelat di Hotel Kenari Tower Makassar ini.



H. Mahmud Suyuti selaku Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Prov. Sulsel mengungkapkan maksud pelaksanaan Rakorda yang telah menjadi agenda tahunan Baznas Sulsel ini adalah untuk mengevaluasi program dan kegiatan tahunan pimpinan Baznas dan LAZ terutama di bidang pengumpulan dan pendistribusian zakat, infak dan sadakah.

Sejumlah narasumber dihadirkan pada Rakorda kali ini, diantaranya Gubernur Sulsel, Ketua Baznas RI, Direktur Bidang Pendiatribusian DR. Ahmad Syauqi, Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel H. Anwar Abubakar, tokoh agama Habib Syekh Abdurrahim Assegaf Puang Makka, serta Ketua Baznas Sulsel DR. H. Mappagio, M.Si.

Dalam materinya, Kakanwil Kemenag Sulsel H. Anwar Abubakar menyampaikan tentang Manajemen Zakat, Infak dan Sadakah (ZIS) Dalam Tinjauan Regulasi.



Menurutnya, pandemi Covid 19 yang menimpa seluruh sendi kehidupan manusia, juga turut berpengaruh pada program dan kegiatan Baznas, terkhusus pada sisi pengumpulan dan pendistribusian.

Secara umum pengelolaan dan peranserta Baznas di Sulsel ini, kata H.Anwar Abubakar sudah berjalan sangat efektif. Bahkan telah diakui secara nasional, khususnya terkait semangat kepedulian sosial terhadap peristiwa bencana yang menimpa sejumlah Kabupaten / Kota di Sulawesi Selatan.

Kakanwil menyebut sejumlah hal yang mesti menjadi perhatian khusus pada Baznas Sulsel, diantaranya :

1. SDM Baznas harus diikutkan diklat guna mengoptimalkan manajemen pengelolaan di Baznas.
2. Memaksimalkan atau meningkatkan sistem perencanaan yang terstruktur dan terorganisir
3. Perlu perhatian khusus ke sejumlah asnaf 8 agar hasilnya bisa lebih tepat sasaran, terarah dan terasa manfaatnya.
4. Perlunya formulasi pemberdayaan agar mustahiq bisa produktif oleh karena orientasi masyarakat kita masih terkesan konsumtif dalam mendayagunakan zakat yang diterimanya.

Sementara itu, Habib Syekh Abdurrahim Assegaf Puang Makka yang menyampaikan materi tentang Manajemen Qalbu Dalam Pengelolaan ZIS mengutarakan bahwa salah satu kunci dari sisi manajemen qalbu dalam pengelolaan ZAS adalah pertanggungjawaban moral, sosial dan religius kepada Sang Pemberi Rezeki dan Sang Maha Adil, karena godaan terbesarnya adalah mengelola materi yang sangat banyak.



Puang Makka juga menyebutkan bahwa jihad terbesar bagi para amil zakat adalah bagaimana menjembatani antara kewajiban muzakki dan kebutuhan mustahiq, dengan penuh rasa tanggungjawab moral kepada Allah SWT dan sosial kepada umat secara transparan.

"Ketika manajemen qolbu yang di dalamnya ada sifat amanah, fathonah, shiddiq dan tabliq menjadi pondasi yang selalu menyertai setiap langkah dan tugas para pengurus dan pengelola BAZ atau LAZ , maka seluruh regulasi dan SOP yang ada menjadi sangat mudah dan lancar untuk dilaksanakan", jelas Puang Makka mengakhiri materinya. (Wrd).


Wilayah LAINNYA