Yayasan Aman Palestina Pasang Wifi di Masjid Untuk Belajar Daring, Ini Kata KH. Khaeroni

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makassar, HUMAS SULSEL - Direktur Yayasan Aman Palestina, Ishaq bin Ibrahim bin Hasan berkunjung ke Kantor Wilayah Kemenag Sulsel dalam rangka membangun koordinasi dan menjajaki peluang kerjasama dengan Kementerian Agama. Juma't 23 Oktober 2020.

Didampingi Kepala Kantor Yayasan Aman Palestina Makassar dan tim, Ishaq memaparkan kepada Kakanwil Kemenag Sulsel tentang program yang telah dan akan dilaksanakan Aman Palestina di Sulawesi Selatan.



Kata Ishaq, dirinya diutus oleh rekan-rekan di Malaysia ke Sulsel untuk memasang Wifi di masjid-masjid yang diperuntukkan bagi siswa yg kesulitan mengikuti pembelajaran secara daring.

"Langkah awal sebagai percontohan, kami bekerjasama dengan telkomsel telah memasang wifi di masjid yang ada di rusunawa, selanjutnya akan kami pasang lagi di masjid-masjid lainnya", ucap Ishaq.

Lanjutnya, Aman Palestina adalah NGO yang berpusat di Malaysia, dengan kantor cabang di Autralia, Singapura, Brunai Darussalam, Turki, Qatar dan Indonesia, dimana perjuangan dan perogramnya bukan hanya berjuang untuk Palestina semata.

"Kami juga memberi bantuan untuk Sulsel dan daerah-daerah lain di Indonesia, seperti pembangunan hunian sementara di Palu, peduli musibah bom di Lebanon, dimana dana yang kami salurkan adalah sedekah masyarakat dari negara-negara yang terdapat kantor cabang kami", urainya.

"Untuk itu kami datang meminta nasehat dan petunjuk tentang program apa di Kemenag yang bisa dikerjakan bersama-sama. Dan tolong nasehati dan arahkan kami agar bisa sejalan dengan visi misi Kemenag", imbuhnya.



Kakanwil Kemenag Sulsel, KH.Khaeroni mengatakan bahwa pembangunan di Indonesia khususnya di Kementerian Agama tidak terlepas dari pembangunan peningkatan kualitas kehidupan umat beragama, kualitas kerukunan hidup antar dan inter umat beragama, kualitas pendidikan agama dan keagamaan, kualitas layanan haji dan umrah serta kualitas manajemen dan tata kelola Kemenag itu sendiri.

"Jika Aman Palestina berkenan bekerjasama dengan Kemenag tentunya tidak lepas dari itu dan juga tidak lepas dari visi misi serta renstra (rencana strategis) Kemenag dengan tetap berpegang teguh pada 4 pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika", kata Khaeroni.

Satu hal yg menjadi pesoalan masyarakat saat ini menurut KH.Khaeroni, adalah masyarakat dalam posisi tekanan psikologis berat akibat dampak dari covid 19. "Terjadi stres sosail karena tidak bisa berinteraksi secara normal, kegiatan di bidang pendidikan dan ekonomi juga tidak dapat berjalan normal", ungkapnya.

"Untuk itu saya ingin kita sama-sama meringankan beban masyarakat. Yayasan Aman Palestina tentunya punya potensi yang besar untuk ikut meringankan beban psikologis masyarakat kita", pintanya.

Menurut KH.Khaeroni, dalam pembelajaran daring, transfer knowledge memang terjadi, tapi transfer ahlakul karimah tidak. "Karena itu harus ada suritauladan yang jadi panutan. Makanya saya sarankan guru-guru untuk berkunjung ke rumah-rumah siswa dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan", imbuhnya.

Kakanwil asal Tegal Jawa Tengah ini juga menyampaikan pentingnya keseimbangan antara tempat peribadatan (masjid dan mushallah) dengan lembaga-lembaga pendidikan yang sama bagusnya dan mengungkapkan keinginannya untuk memotivasi masyarakat agar turut andil dalam wakaf pendidikan, dimana dana yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai pembangunan sarana dan prasarana madrasah dan pondok pesantren.

"Dengan sarana dan prasanran yang standar dan bagus akan membangkitkan semangat masyarakat untuk mengenyam pendidikan di madrasah, untuk itu jika Aman Palestina ingin membantu, kami welcome. Kalau yang Wifi itu kan seperti hujan gerimis saja", ujar Khaeroni.

Diakhir diskusi, direktur Yayasan Aman Palestina menyampaikan kesiapannya untuk mendukung gerakan wakaf pendidikan yang dicanangkan oleh Kakanwil, dan kembali mempertegas bahwa Yayasan Aman Palestina bukanlah gerakan politik, tapi murni gerakan sosial untuk membantu orang lain. "Tidak hanya muslim tapi non muslim juga kami bantu karena itu adalah tugas kami", pungkasnya 


Wilayah LAINNYA