CATATAN RAKOR KEHUMASAN KEMENAG SULSEL. Kehumasan dan Ujian pada Sensitifitas Kita

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Sidrap (Humas Maros) - Pergerakan zaman yang ditandai dengan laju perkembangan teknologi informasi selalu membuahkan informasi. Keduanya selalu berjalan beriringan, bahkan berlari bersama menerobos segala ruang dan kesempatan. Laju itu seakan tak terbendung lagi dengan berbagai inovasi yang selalu termutakhirkan, baik itu dari sisi rupa teknologi atau konten informasi.

Tak heran, berbagai informasi bergerak begitu cepat dan bahkan bisa berulang hingga tak terkira, menerpa mata dan telinga kita. Hingga pada rentang yang tak lama akan menjadi sesuatu yang kita cerita pada percakapan nyata atau perbincangan dunia maya via media sosial kita.

Massif dan menjadi konsumsi hari-hari tak tersadari, sejak informasi itu berada pada genggaman tangan dan produksinya yang hanya melalui kelincahan jari jemari.Tapi, tidak semua informasi dan isu yang terkonsumsi adalah asupan informasi yang berfaedah pada pengetahuan dan persepsi.

Maka bagi pribadi, memfilter informasi secara mandiri seakan menjadi keharusan. Dalam konteks yang berdekatan pula, menyuguhkan informasi alternatif pada publik juga wajib dicanangkan baik pribadi maupun kelembagaan.

Nah, dalam konteks inilah peran kehumasan menjadi urgen : memproduksi dan mendistribusikan informasi yang positif dan edukatif kepada publik. Meskipun tak bisa juga dibebankan sepenuhnya, tapi paling tidak bisa memberi warna dan corak lain dari berjubelnya informasi yang terus berseliweran akhir-akhir ini, utamanya informasi yang bersifat HOAX dan Fitnah.

Inilah diantara hal yang mengemuka saat Rapat Koordinasi (Rakor) Kehumasan Kemenag yang difasilitasi oleh Sub. Bagian Umum dan Humas pada Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan.

Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan, Drs. KH Khaironi M.Si saat hadir dalam ruang diskusi Rakor yang dinamis menyampaikan penekanan-penekanan pada kerja kehumasan.

“Harusnya Humas bisa membangun image positif. Kita membangun kepercayaan publik dengan menggunakan teknologi informasi. wilayah satuan kerja Kemenag. Selain itu, penting membangun counter narasi pada isu-isu yang berkembang”.

Dari pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa Humas hendaknya menghadirkan pula berita penyeimbang pada isu-isu miring yang terlanjur menggelinding dalam ruang baca publik. Tentu sembari menata dan membangun image positif lembaga dengan menghadirkan kerja-kerja kelembagaan dengan memanfaatkan seoptimal mungkin fasilitas teknologi informasi.

Sensitifitas menemukan angle dalam setiap momen aktivitas kelembagaan sangat urgen dibutuhkan. Seperti halnya bukti kinerja, memang layak untuk dibagi. Setidaknya memberikan bukti bahwa informasi bukan hanya sekedar apa yang dicerita, tetapi berisi hal yang telah dikerja. Hal-hal riil yang telah memberi dampak langsung pada kehidupan warga. Sehingga muatan edukasi dan inspirasi mengemuka dalam ruang baca dan ruang cerita warga.

“Memberitakan sesuatu yang bisa menginspirasi seperti halnya mengabarkan program kegiatan. Harapannya daerah lain akan mencangkok hal tersebut. Nah, Humas hendaknya memberi porsi pada pemberitaan informasi semacam itu”,terang KH Khaironi.

Duplikasi dan replikasi program kegiatan kelembagaan inilah yang diharap menjadi angin segar untuk tumbuh-kembangnya kinerja positif dibanyak area kabupaten/kota, sehingga menjadi sesuatu yang bisa dinikmati oleh semua.

Nah, ruang kerja riil di dunia nyata inilah yang baiknya ditopang oleh publikasi yang intens, sehingga menjadi kesatuan yang saling beriringan antara isu yang bergerak riil dalam ranah sosial kemasyarakatan dan pemberitaan yang berbasis pada dunia maya, ranah media sosial kita.

Suasana cair Rakor yang berlangsung di D’king Cafe Pangkajene Sidrap (3/6) ini juga membincang pada kuantitas dan kualitas pemberitaan, sebagai bahan evaluasi kinerja kehumasan Kemenag kabupaten/kota.

Secara kuantitas, dihitung dari jumlah berita yang terpublikasi. Yang terakumulasi tentu yang termuat dalam website sulsel.kemenag.go.id selama tahun 2020. Hal ini terkait dengan agenda pemberian apresiasi oleh Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan kepada tiga kontributor Humas Kemenag kabupaten/kota dengan berita terbanyak.

Secara berurutan, yakni kontributor Kemenag tuan rumah STQH 2021 Kabupaten Sidrap sebagai peringkat pertama, peringkat kedua disabet oleh Kabupaten Maros, dan Kemenag Kabupaten Parepare berada pada peringkat selanjutnya.

Peserta yang berasal dari 24 pelaksana Humas Kemenag kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan ini juga mempertajam diskusi pada peningkatan kualitas pemberitaan, baik dari sisi penulisan maupun isu yang disajikan dalam pemberitaan.

Kualitas pemberitaan ini mengemuka terkait dengan kompetitor informasi yang disajikan oleh media lain. Tak bisa dipungkiri, bahwa isu media swasta lebih bisa menarik minat baca dibanding berita yang disuguhkan oleh media “Plat Merah” yang berbasis pada instansi pemerintah.

Dalam konteks itulah, maka merupakan sebuah keharusan bahwa Humas dalam lingkup Kemenag se-Sulawesi Selatan wajib meng-upgrade kualitas setelah kuantitas pemberitaan terpenuhi.

Tak bisa dipungkiri terutama dalam ranah media online dan media sosial, orientasi pada ‘klik' berita lebih mengemuka dibanding soal isi dan kualitas isu berita. Tak jarang berita bombastis dan isu sensitif dipilih untuk memenuhi target ‘klik’, dan tak jarang mengesampingkan dampak psikologis dan sosial pembaca.

Nah, sensitifitas yang berbasis pada isu sekitar dan kinerja kelembagaan dengan framing positif inilah yang menjadi komitmen bersama dalam warna pemberitaan Humas Kemenag kabupaten/kota.

Ibaratnya, instansi Kemenag akan menjadi pohon yang akan selalu menghasilkan oksigen, dan kerja-kerja kehumasan akan meniupkan udara segarnya untuk menerpa penciuman publik, sehingga menjadi tarikan nafas berita bagi mereka, di tengah hembusan polusi isu dan informasi akhir-akhir ini. Semoga.


Ulya Sunani (Kontributor Humas Kemenag Maros)

 

 

 


Wilayah LAINNYA