dana toto slot resmi dana toto slot resmi
Di Kota Palopo, Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel Kampanye Moderasi Beragama

Di Kota Palopo, Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel Kampanye Moderasi Beragama

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Palopo (Humas Sulsel) Moderasi Beragama yang digaungkan secara massif oleh Kementerian Agama RI beberapa tahun terakhir semakin menukik ke tataran masyarakat dannumat beragama sampai kalangan bawah, hal ini diyakini sebagai salah satu solusi terbaik bagi kepentingan persatuan dan kesatuan bangsa ke depan khususnya bagi generasi muda kita.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kakanwil Kemenag Sulsel  H. Khaeroni saat kunjungan kerjanya di sejumlah kegiatan di Kota Palopo (Kamis, 4 Maret 2021), baik di Kegiatan Pengarusutamaan Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan yang digelar oleh Bimas Islam Kota Palopo di Hotel Agro Wisata, maupun di Hadapan Pengurus FKUB, Tokoh Agama dan Kepala Madrasah di Aula MTsN Model Kota Palopo.

Dalam sambutannya, Kakankemenag Kota Palopo H. Rusydi Hasyim menyampaikan bahwa gagasan atau konsep Moderasi Beragama itu lahir dan telah dicontohkan sejak Masa Rasulullah Muhammad SAW, sehingga dengan konsep tersebut Ajaran Islam Bisa diterima baik dan menyebar ke seluruh penjuru dunia bahkan di Bumi Nusantara yang sejak dahulu sudah terkenal sangat Pluralis dan Majemuk dari berbagai Aspek.


Mengutip Pendapat Dosennya saat kuliah yakni Anregurutta KH. Harifuddin Cawidu yang mengibaratkan Beragama itu seperti naik gunung, yang awalnya berangkat dari jalur yang berbeda tapi diyakini kebenarannya, tapi  pada akhirnya akan ketemu pada suatu titik puncak yakni Kebenaran Mutlak (Kalimatun Sawaa), yang dalam proses pendakiannya mengalami banyak proses dan pengalaman, karenanya Semoga melalui kegiatan ini Kita semua bisa menularkan virus Moderasi Beragama di kalangan umat, Harap Rusydi

Lebih Lanjut, Kakanwil Kemenag Sulsel H. Khaeroni yang didampingi oleh Kabag TU H. Fathurrahman dan Kabid Penais Zakat Wakaf H. Kaswad Sartono, memaparkan bahwa Moderasi beragama itu adalah cara pandang dan bersikap kita dalam hidup beragama yang mengedepankan nilai nilai toleransi, salung menghargai, keadilan dan peneguhan komitmen Kebangsaan, Moderasi Beragama ini juga Bukan antitesa dari Radikalisme maupun ekstrimisme.


Mantan Kepala Biro di IAIN Salatiga Jawa tengah ini juga Berpesan khusus Kepada para Peserta khususnya Penyuluh Agama yang merupakan ujung Tombak Kemenag di umat    yang berada di grassroot agar memperbanyak porsi penyuluhan di masyarakat, dari berbagai aspek dan perspektif, meskipun tugas ini  harus ditopang oleh SDM yang memiliki tingkat pengetahuan dan pemahaman keagamaan yang komprehensif, sehingga  masyarakat yang menjadi objek penyuluhan bisa memiliki wawasan dan sikap yang moderat dan mengutamakan nilai substansi dalam beragama.

Penyuluh, Tokoh Agama dan para Guru Di Madrasah dan Pondok Pesantren adalah ujung tombak  dalam menyuntikkan vaksin moderasi beragama di masyarakat kita, yang prinsipnya utamanya ada oada pada sikap keadilan, tidak mencederai kemanusiaan, dan tidak melanggar konsensus bersama (khususnya di NKRI), paparnya.

Negara kita Indonesia bukan negara Islam, tapi Negara yang sudah Islami, karena di sebagian besar UU atau regulasinya sarat dengan konsep dan nilai nilai Ajaran Keagamaan khususnya ke-Islaman, Tambah Khaeroni.


Penyuluh harus menggunakan pendekatan wawasan keagamaan yang konfrehensif dan substansial dalam bertugas, jangan yang dogmatis dan tekstual, agar umat atau objek suluh kita tidak terjebak dalam pemahaman yang sempit dan tertutup, pungkasnya lagi.

Kita semua, khususnya warga Kemenag yang bersentuhan langsung dengan umat harus rajin membaca dan memperkaya literasi yang shohih dengan nasab yang jelas dan Muktabarah agar lebih kaya ilmunya dan lebih berberkah, demi mewujudkan Daarussalam (negara yang diberkahi keselamatan dan kemaslahatan), tutup Kakanwil. (Wrd)


Wilayah LAINNYA