Makassar (Humas Sulsel) Mengangkat Tema “Dengan Maulid Nabi SAW, Kita Tingkatkan Kecintaan Kepada Rasulullah SAW dan Kepada NKRIâ€, Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulsel kerjasama dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Prov. Sulsel menggelar Maulid kemarin (Minggu, 22 November 2020) di Asrama haji Sudiang Makassar.
Selain mendatangkan penceramah dan Tokoh NU kondang sebagai pembawa Hikmah Maulid Acara Maulid yakni DR. KH. Nuril Arifin Husaen, MBA yang dikenal dengan panggilan Gus Nuril, Di Acara Maulid berskala Propinsi ini juga dihadiri oleh sejumlah Tokoh dan Pejabat Teras di Sulsel diantaranya Gubernur Sulsel, Anggota DPR RI, Pangdam XIV Hasanuddin, Kapolda Sulsel, Ketua MUI Sulsel yang juga Rois Syuriyah PWNU Sulsel AGH. Sanusi Baco, Kakanwil Kemenag dan Kakankemenag Se-Sulsel, Pj. Walikota Makassar, Jajaran Pengurus PWNU dan PCNU se Sulsel, Rektor sejumlah Perguruan Tinggi di Sulsel, Mantan Gubernur Sulsel yang juga Ketua DMI Sulsel H. M. Amin Syam, Tokoh NU Sulsel A. Jamarro Dulung dan masih banyak lainnya.
Dalama
Laporannya, Ketua Panitia penyelenggara H. Bunyamin Maarif menegaskan Bahwa Kegiatan
ini dilaksanakan dengan protocol covid -19 yang ketat untuk membuktikan dukungan
Kemenag dan PWNU terhadap kebijakan pemerintah dalam menangani dan menaggulangi
situasi Pandemic saat ini, yang jelas bagi Kemenag dan PWNU, NKRI saja Dijaga,
apalagi kalau hanya menyangkut Kesehatan dan keselamatan Umat.
Sementara
itu Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel H. Khaeroni dalam sambutan singkatnya
menyampaikan bahwa Fihaknya sangat mengapresiasi Acara yang di Kerjasamakan
dengan PWNU Sulsel ini, itulah sebabnya Kakanwil menghadirkan KH. Nuril Arifin
Husaen di Sulsel yang merupakan Teman Akrab beliau, dan Gus Nuril ini sosok
Ulama yang sangat Faham dan getol mendakwahkan soal Kebangsaan dan Cinta Tanah
Air.
Sebelum Mengakhir Sambutan Singkatnya, H. Khaeroni mengajak seluruh hadirin yang memenuhi Aula Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar melantunkan beberapa Bait Sholawat kepada Rasulullah SAW.
Sementara
itu Gubernur Sulsel Prof. DR. Ir. H. Nurdin Abdullah, M.Agr dalam Arahannya menyampaikan
bahwa Pemerintah sangat menaruh harapan besar kepada Keluarga Besar Kementerian
Agama dan PWNU Sulsel menjadi pionir Agen Perubahan serta mengambil peran
strategis dalam perubahan prilaku umat khususnya dimasa Pandemi ini.
Sebab
kata Mantan Bupati Bantaeng 2 periode ini menghadapi dan menangani Pandemi ini
sama sama butuh Kesabaran dan Keikhlasan semua pihak sampai Vaksinnya Keluar,
khususnya untuk patuh dan taat pada protocol kesehatan, khususnya dalam menyelenggarakan
event event yang melibatkan banyak orang.
Nurdin Abdullah juga meminta kepada seluruh Tokoh agama khususnya Ulama Ulama yang ada di Nahdlatul Ulama Sulsel agar selalu mendoakan daerah dan bangsa ini, semoga Pandemi ini bisa segera berakhir, dan Umat atau Rakyat kita bisa kembali beraktivitas Normal seperti biasanya, Pintanya.
Dalam
tausiyahnya, KH. Nuril Arifin Husaen (Gus Nuril) memaparkan soal mengapa bentuk
dan apresiasi Kecintaan Kepada Baginda Rasulullah SAW di kalangan Ahlussunnah
Waljhamaah dipandang sangat urgen untuk diperingati dan sangat penting untuk
dilaksanakan khususnya yang ada di Indonesia, sebab Ulama Ulama kita terdahulu sangat
meyakini bahwa Rasulullah SAW merupakan Anugerah dan Hidayah terbesar yang
diberikan dan diturunkan oleh Sang Pencipta kepada Umat Manusia dan seluruh
Alam semesta. Maulid ini merupakan salah satu manifestasi kesyukuran itu,
semoga dengan Maulid ini Syafaat Rasulullah SAW bisa didapatkan kelak di hari
kemudian.
Gus Nuril juga menegaskan bahwa pendirian NKRI (al Jumhuriyah Al Indonesia) merupakan hasil istikharah para Waliullah dan Ulama yang ada di Nusantara ini, sehingga mempertahankan dan menjaga tegaknya kedaulatan NKRI bagi Ulama Ulama dan Jamiyyah NU adalah harga Mati, karena Indonesia ini merupakan salah satu warisan terbesar dari para Ulama Ulama kita terdahulu, termasuk Kementerian Agama juga menjadi bagian dari perjuangan dan ikhtiar dari Ulama Ulama pendiri Bangsa ini.
“Bagi
NU, tidak penting itu siapa yang memimpin Negara ini, karena yang paling
penting bagi NU adalah bagaimana Negara yang menjadi warisan Ulama ulama kita
tetap tegak dan berdiri sepanjang hayat†Ucap Gus Nuril disambut Aplauss oleh
seluruh hadirin.