Diharapkan Jadi Garda Terdepan Bumikan Moderasi Beragama, Kakanwil Afirmasi Pesantren Di Sulsel

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Takalar (Humas Sulsel) - Kementerian Agama membantu dan mengawasi pengembangan Pondok Pesantren Mahyajatul Qurra' (MQ) di Desa Lassang, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Takalar, Muhammad bertemu dengan Pengasuh Pesantren MQ Lassang, KH. Hafidh Zainal Mustafa di kompleks pesantren Jl. Masjid Raya Syuhada Tammuloe, Lassang, Ahad (20/3/2021).

Dalam pertemuan itu dibahas mengenai progres pembangunan unit perluasan pesantren yang berada di sebelah timur kompleks lama. Saat ini areanya telah diurug dan sebagian material pembangunan telah didatangkan.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Takalar, Muhammad mengungkapkan, pihaknya memberikan perhatian besar kepada pesantren ini karena menjadi sentra pendidikan formil yang berbasis Qur'ani di kawasan ini.

Beberapa waktu sebelumnya Kementerian Agama telah memberikan bantuan infrastruktur sebesar Rp 150 juta kepada yayasan. Bantuan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan lembaga dan meningkatkan daya tampungnya.

"Pesantren ini salah satu yang memiliki program terbaik, maka negara harus mendukungnya," kata Muhammad saat ditemui di lokasi proyek pengembangan. Ia mengapresiasi pesantren MQ Lassang yang dikelola dengan model pesantren modern tetapi memiliki kekuatan dalam hal tahfiz.


Di Kabupaten Takalar terdapat 19 pesantren yang dikembangkan masyarakat. Pesantren MQ Lassang, yang menaungi  jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), dan Sekolah Menengah Atas (SMA), merupakan salah satu yang terkuat dalam hal hafalan al=Qur'an.

Kepala Kantor Wilayah Sulawesi Selatan Khoeroni mengungkapkan, sebaran pesantren besar di Sulsel masih terkonsetrasi di bagian utara. Untuk itu pihaknya mendorong pesantren di Sulsel bagian selatan untuk bertumbuh menjadi besar. "Di utara sudah banyak lembaga besar yang menjadi rujukan pendidikan agama berkualitas. Saatnya daerah selatan kita beri afirmasi," katanya.

Pesantren merupakan salah satu garda terdepan menangkal radikalisme. Keberadaan pesantren yang dikelola ulama-ulama moderat, lanjut Khaeroni, menjadi agen moderasi beragama yang efektif. "Kita tak ragu mendorong mereka terus bertumbuh lebih besar agar dapat menyebarkan Islam rahmatan lilalamin," tambahnya.

Pengasuh Pesantren Moderen Mahyajatul Qurra Lassang, Hafidh Zainal Mustafa mengaku senang dengan kepedulian Kemenag dalam memperhatikan pondok pesantren. Ia mengungkapkan, lembaga swasta senantiasa membutuhkan kehadiran negara dalam menggapai standar mutu yang terus meningkat.

Saat ini dunia pendidikan berkembang cepat seiring teknologi. Akan tetapi lembaga swasta memiliki banyak keterbatasan sehingga peningkatan jumlah santri belum serta merta dibarengi dengan perluasan lokasi dan sarana prasarana.


"Zaman semakin maju dan tuntutan mutu semakin besar. Kami membutuhkan perhatian pemerintah untuk membangun generasi bangsa yang modern dan agamis," katanya. (Mjb/Wrd)


Wilayah LAINNYA