Hadiri Temu Tokoh Lintas Agama, Kakanwil Kemenag Sulsel Ungkapkan Keprihatinannya

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makassar, HUMAS SULSEL ~~ Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Selatan, Khaeroni menghadiri dan membuka kegiatan temu tokoh lintas agama yang digelar di Hotel Jolin Makassar, Kamis 8 April 2021.

Dalam sambutannya, Khaeroni mengungkapkan keprihatinanannya atas peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di depan pintu masuk Gereja Katedral Makassar beberapa waktu lalu.


"Kita semua sepakat mengutuk keras kejadian ini. Ada keprihatinan yang mendalam bahwa ada orang yang rela mengorabankan dirinya dan mengorbankan orang lain karena pendalaman dan pemahaman ajaran agamanya yang keliru", beber Khaeroni.

Dikatakannya, potensi terorisme itu tidak hanya ada pada satu agama tertentu, tapi semua agama berpotensi mengalaminya. "Di Selandia Baru beberapa tahun lalu ada seseorang yang menembaki jemaah yang sedang salat Jumat. Dia kan bukan muslim", ungkap Khaeroni mencontohkan.

"Jika kemiskinan, ketidakadilan serta situasi dan kondisi politik dalam negeri yang ditengarai menjadi akar persoalan munculnya terorisme, toh di negara-negara lain juga hal ini terjadi tapi terorisme tidak ada", imbuhnya.


Olehnya itu, Kakanwil menekankan pentingnya terus menyuarakan dan mengkampanyekan moderasi beragama sehingga masyarakat yang berbeda keyakinan tetap dapat hidup rukunan berdampingan.

Menurutnya ada 3 unsur utama yang menjadi landasan dan syarat terciptanya moderasai beragama di Indonesia, yaitu 1). Esensi kemanusiaan dengan menghadirkan sensifitas kemanusiaan (sense of humanity) pada setiap individu, 2). Esensi kesepakatan bersama, serta
3). Esensi loyalitas pada konstitusi.

Pada kesempatan ini, Kakanwil juga menyerahkan bantuan berupa uang pembinaan Desa Sadar Kerukunan kepada 3 desa / kelurahan yang telah divisitasi dan diverifikasi dan dinyatakan layak memperoleh bantuan pembinaan, yaitu Desa Benteng Alla Utara Kec. Baroko Kab. Enrekang, Desa Minanga Sombaya Kec. Sikuyu Kab. Selayar dan Kelurahan Palantikan Kec. Bantaeng Kab. Bantaeng.

Ketiga desa / kelurahan ini masing-masing memperoleh uang pembinaan sebesar Rp. 30.000.000, - yang diserahkan oleh Kakanwil Kemenag Sulsel, Kabag TU Kanwil Kemenag Sulsel dan Kabid Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya dan Organisasi Kemasyarakatan Setda Prov. Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, Kasubag Ortala dan KUB, Hasbullah Muntu selaku ketua panitia pelaksana kegiatan melaporkan bahwa kegiatan ini akan berlangsung selama 3 hari dan diikuti oleh 50 peserta dari semua unsur agama, serta menghadirkan 4 narasumber, yaitu Kepala Badan Kesbangpol Setda Prov. Sulsel, Ketua PW NU Prov. Sulsel, Ketua FKUB Sulsel dan Ketua MUI Prov. Sulsel.


Adapun bahasan materi pada kegiatan temu tokoh lintas agama ini adalah :
1. Urgensi regulasi dan peta konflik dalam   penyelesaian konflik antar umat beragama.
2. Moderasi beragama, peluang, tantangan dan solusinya.
3. Membangun kerukunan dan harmonisasi umat beragama berbasis dari anggota.
4. Peran strategis dan potensi tokoh agama dalam merawat kerukunan umat beragama.

Selain itu, tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan ini menurut Hasbullah Muntu adalah :
1. Menambah dan mempererat hubungan silaturrahmi baik secara internal maupun eksternal untuk merawat kerukunan umat beragama.
2. Agar seluruh peserta mampu memahami peta konflik dan penyelesaian konflik umat beragama.
3. Agat peserta memperoleh pengetahuan awal tentang moderasi beragama dan mampu mensosialisasikannya kepada seluruh lapisan masyarakat.

Pada kegiatan ini, hadir pula Kepala Kemenag Bantaeng dan Kepala Kemenag Kab. Kepulauan Selayar serta perwakilan Kemenag Kab. Enrekang untuk mendampingi utusan penerima bantuan pembinaan desa sadar kerukunan.


Wilayah LAINNYA