dana toto slot resmi dana toto slot resmi
Kaswad Sartono Wakili Dirjen Bimas Islam Sebagai Narasumber Pada Rakorda Baznas Sulsel

Kaswad Sartono Wakili Dirjen Bimas Islam Sebagai Narasumber Pada Rakorda Baznas Sulsel

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makassar, HUMAS SULSEL - Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf (Penaiszawa) Kanwil Kementerian Agama Prov. Sulawesi Selatan, Kaswad Sartono mendapat amanah dari Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Prof Dr. H. Kamaruddin Amin, MA untuk mewakilinya sebagai narasumber (pemateri) pada Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Sulawesi Selatan yang digelar selama dua hari (14 s.d 15 Juni 2021) di Hotel Mercure Pettarani Kota Makassar. 

Pada kegiatan yang diikuti oleh pengurus Baznas dan para Kakan Kemenag kabupaten/kota se Sulawesi Selatan ini, Kaswad Sartono mempresentasikan materi yang telah disiapkan oleh Dirjen Bimas Islam yang berhalangan hadir, dengan judul Strategi Literasi, Pembinaan dan Pengawasan Zakat Nasional.

Mengawali pemaparannya, Kaswad Sartono mengulas capaian indikator rencana strategi Kementerian Agama tahun 2020-2024 di bidang zakat, dimana sasarannya adalah meningkatnya jumlah muzaki dan dana zakat, infak serta sedekah. 

"Indikatornya adalah terjadinya peningkatan persentase partisipasi muzaki, terjadinya peningkatan jumlah dana dan kebermafaatan dana zakat, infak dan sedekah", sebut Kaswad Sartono mengutip materi Dirjen Bimas Islam. 

Lebih lanjut ia menguraikan empat rencana strategis (renstra) bidang zakat Kementerian Agama, yaitu meningkatnya pengelolaan dan pembinaan pemberdayaan dana zakat, peningkatan persentase lembaga zakat yang terakreditasi sesuai syariah, peningkatan persentase amil yang memiliki sertifikat kompetensi, serta peningkatan persentase lembaga zakat yang dibina, dengan harapan dana yang dikelola baznas dan LAZ sesuai kepatuhan syariah, regulasi dan akuntabek sehingga dapat mendoring pemberdayaan umat pada sektor pendidikan, ekonomi, kesehatan, kemanusiaan dan bencana alam. 

Kemudian ia mengulas tentang bagaimana mengidentifikasi masalah organisasi pengelola zakat (OPZ) dan sistem zakat nasional serta menguraikan 7 strategi literasi, pembinaan dan pengawasan zakat nasional, yaitu literasi zakat, kompetensi amil, tata kelola kelembagaan, akreditasi dan kepatuhan syariah, optimalisasi teknologi, komunikasi dan pertanggungjawaban publik, kerjasama dan sinergi amil, serta peran penyuluh, KUA dan masjid. 

"Pada tahun 2020 selama masa covid 19 telah tereduksi literasi zakat sejumlah 2.477.599 masyarakat dimana peserta kelas liteasi sejumlah 14.828 orang, e-learning ekonomi syariah yang diikuti 600 penyuluh dan juga dilakukan sosialisasi melalui kanal media sosial bagi 2.462.171 orang", tutur Kaswad Sartono menambahkan. 

Pada Rakorda yang bertemakan Pilihan Pertama Pembayaran Zakat Lembaga Utama Menyejahterahkan Ummat ini, Kaswad Sartono dipanelkan dengan narasumber lainnya, yakni KH.Achmad Sudrajad, Lc, MA, salah satu Pimpinan BAZNAS RI.

Sebagaimana disampaikan panitia pelaksana, tujuan pelaksanaan Rakorda ini adalah untuk memaksimalkan peran dalam pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011. 

Selain Kaswad Sartono dan KH.Achmad Audrajat, hadir pula perwakilan dari institusi Polri sebagai narasumber yang membahas aturan berkaitan pengelolaan zakat. (AB)


Wilayah LAINNYA