Kiai Haji Khaeroni Didoakan dan Didukung Gereja Dalam Menjalankan Tugas

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makassar, HUMAS SULSEL - Pernyataan dukungan ini disampaikan Ketua Persekutuan Gereja Indonesia Wilayah Sulawes Selatan, Tenggara dan Barat (PGIW Sulselbara) Pdt. Adrie Massie, S.Th ketika menerima kunjungan Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Sulawesi Selatan, KH.Khaeroni beserta rombongan. Selasa, 13 Oktober 2020.

"Terimakasih atas kunjungan pak Kakanwil. Tentunya kami gereja-gereja akan selalu mendoakan dan mensupport bapak dalam menjalankan tugas selama di Sulsel. Semoga sehat selalu bersama keluarga dan diberkati Tuhan sampai menyelesaikan pelayanan dan amanah sebagai Kakanwil Kemenag Sulsel", ucap Pdt. Adrie Massie.

Turut hadir bersama Kakanwil pada pertemuan yang berlangsung di Sekretariat PGIW Sulselbara Jl. Racing Centre No.59, Kota Makassar ini diantaranya Kabag TU Kanwil Kemenag Sulsel, H.Fathurrahman, Kabid PHU, KH.Kaswad Sartono, Kabid PAIS, HM.Rasbi, Kabid PD Pontren, H.Mulyadi Idi, Kasubag Ortala dan KUB, H.Hasbullah dan Pembimas Kristen Marlin Naray serta Penyelenggara Bimas Kristen Kemenag Kota Makassar, Merpati, S.Th

"Terimakasih telah menerima kedatangan kami, semoga ini awal yang baik dalam upaya memperkokoh hubungan inter dan antar umat beragama serta dalam meningkatkan kualitas kehidupan beragama sebagaimana isi dari salah satu visi misi Kementerian Agama", ujar KH.Khaeroni kepada segenap jajaran pengurus PGIW Sulselbara.

Selain itu, Kakanwil yang gemar melemparkan jok jok ringan ini menyampaikan bahwa justru melalui candaan kita dapat menyenangkan perasaan seseorang tanpa menimbulkan ketersinggungan.

"Konsep-konsep hidup seperti ini perlu dikembangkan. Karena justru melalui candaan terkadang keakraban dan kekerabatan antar pemeluk umat beragama dapat tercipta", ungkap KH.Khaeroni.

Untuk itu, lanjutnya, ia mengajak seluruh elemen umat beragama agar berkomunikasi dengan lebih rileks dan tidak selalu dalam suasa formal agar dapat lebih akrab.

"Jika berbicara kerukunan antar umat beragama tidak ada masalah, karena memang tidak ada perang antar agama. Tidak ada demo, itupun jika ada eskalasiya kecil dan sangat jarang. Justru yang ada adalah konflik di internal umat beragama itu sendiri", imbuhnya.

KH.Khaeroni mengakui bahwa di internal islam aliran-aliran itu mungkin paling banyak karena memang mayoritas, begitu juga dengan Kristen. "Dan pertentangan ini akan semakin tajam bila perbedaan cara pikir, cara pandang, cara menyampaikan dan mengaktualisasikan dimuati dengan aspek-aspek kepientingan politik", jelasnya.

"Mudah-mudahan umat Kristen Protestan tidak masuk ranah itu. Jika sudah ada tolong diminimalisir, dan yang belum ada jangan diciptakan. Aapalagi ini menjelang Pilkada", harap KH.Khaeroni.

Lanjutnya, ia menyarankan kepada para tokoh agama untuk menghindari menggunakam simbol-simbol angka melalui gerakan anggota tubuh di depan umum agar tidak disalah tafsirkan sampai Pilakda selesai dilaksanakan.

Kakanwil Kemenang Sulsel juga menyampaikan apresiasiasinya kepada umat kriten yang dinilainya sangat harmonis. "Mungkin karena minoritas sehingga lebih adem dan lebih solid", tuturnya.

Sementara di islam, kata KH.Khaeroni, cenderang ada dinamika yang luar biasa. "Kalau ini tidak diantisipasi dapat merembet pada sekmen-sekmen agama lain. Karena saking semangatnya dinamika kehidupan beragama orang islam sehingga seringkali tanpa sadar menyinggung agama lain. Mohon ini dimakslumi. Jangan dimasukkan ke hati dan jangan direspon", pintanya.

Mengakhiri penyampaiannya, Kakanwil menerangkan bahwa pada sebuah sistem kerukunan umat beragama, pembangunan kehidupan umat beragama itu sudah diatur melalui SKB tiga menteri.

"Hanya semata untuk mengatur. Jangan sampai ada umat yang merasa tersinggung, merasa tidak dilayani dan tidak terakomodir di dalam proses-proses pembanganugan. Ini semata hanya untuk mengatur bukan melarang. Semua warga negara bethak melaksanakan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya", pungkasnya.

Pada pertemuan yang diakhiri dengan dialog ini, mengemuka beberapa usulan dari pengurus PGIW Sulselbara, seperti permintaan akan adanya rekrutmen guru agama kristen untuk ditempatkan di beberapa Kabupaten/Kota, seperti Kab.Gowa yang tidak memiliki 1 pun guru PNS agama kristen. (AB)


Wilayah LAINNYA