Pemateri Pada PPKB Guru PAI Tingkat SD-SLB, Kakanwil Kemenag Sulsel Ulas Moderasi Beragama

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Tanjung Bira, HUMAS SULSEL ~~ Bidang Pendidikan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Selatan menggelar Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) Guru PAI Tingkat SD/SLB Tahun 2021 di Hotel Anda, Tanjung Bira Kab. Bulukumba. Selasa, 16 Maret 2021.

Kegiatan ini diikuti oleh 40 Pengawas PAI dan guru SD/SLB dari 4 kabupaten, yaitu Bantaeng, Bulukumba, Selayar dan Kab.Sinjai dan akan berlangsung selama 3 hari sebagaimana penyampaian Kakan Kemenag Kab. Bulukumba H. Muhammad Yunus dalam laporannya.

Adapun maksud pelaksanaan kegiatan ini, kata H. Muhammad  Yunus adalah untuk meningkatkan kualitas SDM pengawas dan guru SD/SLB serta meningkatkan mutu pembelajaran karakter bagi peserta didik di sekolah.

Sementara itu, Kabid PAIS Kanwil Kemenag Sulsel, Dr.HM.Rasbi mengungkapkan bahwa wilayah Sulsel terdiri dari 3 dimensi, yakni gunung darat dan laut, dimana semua segmen ini harus tersentuh pendidikan. "Itulah kenapa AGPAI selalu hadir dan berkiprah dimanapun tempatnya dan apapun halangannya", ujarnya.

Dia berharap, momentum PPKG ini dapat menjadi titik tolak untuk meningkatkan prestasi-prestasi yang telah diraih sebelumnya, terutama  pada pendidikan agama dan keagamaan.

"Maksud dan tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pendidikan agama.dan keagamaan guna meretas persoalan-persoalan kebangsaan ini sebagai benteng terakhir dalam mempertahankan moderssi beragama", tandasnya.

Kakanwil Khaeroni yang hadir sebagai pemateri sekaligus didaulat membuka kegiatan ini tepat pukul 20.00 WITA dalam bahasan materinya lebih banyak menyoal tentang moderasi beragama dengan mengemukakan berbagai contoh kongkrit dalam kehidupan sehari-sehari yang layak diteladani.

"MI DDI Lereng Hijau di Kab.Soppeng kondisi gedungnya sangat memprihatinkan karena hanya berlantaikan tanah dan fasilitas bangku yang tidak mencukupi. Namun dengan hadirnya KKN Universitas Kristen Paulus Makassar disana masalah ini teratasi. Mereka beragama krieten tapi mau membantu orang lain yang tidal seakidah dengannya", ungkap Kakanwil memberi contoh moderasi beragama yang patut ditiru.

"Jika ingin penganut agama lain bersimpati kepada agamamu, maka lakukan juga hal yang sama kepada mereka", tegas Khaeroni menambahkan.

Menurutnya ada 3 unsur utama yang menjadi landasan dan syarat terciptanya moderasai beragama di Indonesia, yakni 1). Esensi kemanusiaan dengan menghadirkan sensifitas kemanusiaan (sense of humanity) pada setiap individu, 2). Esensi kesepakatan bersama, serta
3). Esensi loyalitas pada konstitusi.

Melanjutkan paparan materinya, Khaeroni  secara khusus meminta Kabid PAIS untuk melakukan cek dan ricek serta mendata guru PAI honorer yang akan diusulkan sebagai P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). "Jangan sampai Kemenag mengusulkan dan Pemda juga mengusulkan. Itukan duplikasi yang justru bisa merugikan kita. Jangan sia-siakan peluang yang besar ini", pungkasnya.

Adapun pemateri pada kegiatan ini, selain Kakanwil Kemenag Sulsel Drs. H. Khaeroni, M. Si, dan Kabid PAIS Dr.HM.Rasbi, SE, MM, panitia juga menghadirkan Dr. Nurdewi Afifah, M.Pd, tim instruktur nasional dari Jakarta.



Wilayah LAINNYA