Kegiatan MTs Muhammadiyah Mandalle

42 Kamad Ikuti MKKSM Gowa di MTs Muhammaiyah Mandalle

Para peserta MKKSM

Bajeng Barat (Humas Gowa). Rapat Rutin Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Muhammadiyah (MKKSM) dan Pengajian Berkelanjutan dilaksanakan di MTs Muhammadiyah Mandalle, Kecamatan Bajeng Barat, Senin (9/12/2024). 

Kegiatan ini merupakan pertemuan penutup program tahun 2024. Berlangsung rutin setiap bulan dan dilaksanakan secara bergiliran di Amal Usaha Muhammadiyah dan Pusat Dakwah Muhammadiyah.

Saenal, kepala MIM Romang Lompoa selaku Ketua MKKSM Kabupaten Gowa menyampaikan beberapa hal. Diawali dengan ciri khas pakaian batik Muhammadiyah, bahwa madrasah Muhammadiyah berada dalam dua naungan lembaga yaitu Kementerian Agama dan Persyarikatan Muhammadiyah. 

Olehnya itu, ia berharap para Kamad dan guru jika berkegiatan di Kemenag bisa menggunakan seragam yang sudah ditetapkan dalam Surat Edaran yaitu PDH Kemenag. Tetapi jika kegiatan itu dilaksanakan oleh persyarikatan, khususnya MKKSM/FGM, maka ada dua pakaian yang ditetapkan yaitu batik FGM (Forum Guru Muhammadiyah) dan Batik Phinisi Dikdasmen Sulsel sebagai ciri khas kita di Muhammadiyah.

“Bahkan yang baju batik hijau Muhammadiyah lebih baik lagi karena corak dan warnanya sudah melambangkan moderasi sejak dulu," tambah Saenal. 

Saenal bersyukur, antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan ini sangat luar biasa. Dihadiri oleh 42 Kamad/Kasek dari 55 Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se-kabupaten Gowa. Melalui MKKSM ini, diharapkan kemampuan para kepala madrasah/sekolah Muhammadiyah lebih mendalami materi Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah (HPTM) karena menjadi agenda khusus disetiap kegiatan MKKSM.

Kyai Muh. Risal Sulaiman, selaku pemateri dalam kajian HPTM dengan materi lanjutan “Pembatal Wudhu” menegaskan bahwa Kepala Madrasah/Sekolah wajib memahami apa yang menyebabkan wudhu batal agar bisa mengajarkan kepada murid dan guru-guru yang belum menjadikan tarjih sebagai pegangannya.

Kyai berharap agar para Kamad/Kasek memiliki HPTM dan membawa setiap kegiatan MKKSM pada tahun 2025 nanti.

Arsul selaku ketua Wilayah HW hadir dalam kegiatan MKKSM tersebut dan menyampaikan bahwa di setiap AUM wajib ada 3 ortom Muhammadiyah yaitu IPM, Hizbul Wathan dan Tapak Suci Putra Muhammadiyah mulai dari tingkat SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA.

Sementara itu, Basri B. Mattayang selaku Koordinator Dikdasmen dan PNF PDM Kab. Gowa hadir sebagai ketua panitia Milad Muhammadiyah ke112. Ketua Panitia Milad berharap disemua AUM melaksanakan kegiatan dalam rangka semarak Millad Muhammadiyah ke 112. 

"Kami berharap dalam kegiatan puncak nanti pada tanggal 12 Januari 2025 bisa dimumkan cabang yang peduli sekolah/madrasah, cabang teraktif dan lain bahkan MKKSM juga dapat mengumumkan kepala madrasah/sekolah yang teraktif disetiap kegiatan MKKSM," tambahnya.

Diakhir kegiatan tersebut setelah Isoma, Bendahara MKKSM bersama pengurus MKKSM yang merupakan “team work” bersama-sama membagikan secara langsung administrasi sebagai laporan pertanggungjawaban Bendahara MKKSM untuk periode Juli s/d Desember Tahun Anggaran 2024 dan diutamakan kepada peserta yang hadir.

"Penyerahan administrasi LPJ ini sebagai salah satu bentuk penertiban administrasi MKKSM, " ungkap Sekertaris MKKSM.(ADAMA/OH)


Daerah LAINNYA