Maros (Humas Maros)-Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Maros Muhammad menghadiri Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (Rakor TPPS) tingkat Kabupaten Maros.
Membuka kegiatan, Wakil Bupati (Wabup) Maros Suhartina Bohari, yang dalam sambutannya, berharap program kegiatan yang dijalankan untuk penurunan stunting di Kabupaten Maros bisa tepat sasaran.
Selain mengharapkan peran aktif stakeholder terkait, termasuk Kemenag Maros, Wabup juga berharap pelibatan masyarakat dalam penanganan stunting.
“Libatkan masyarakat dalam penanganan, pencegahan, dan informasi. Stunting harus dicegah, karena bukan aib yang mesti disembunyikan,” harap Wabup, Senin (29/5/2023).
“Data stunting kita sudah mulai menyesuaikan. Saya harap kegiatan penanganan stunting di kecamatan desa, kelurahan harus dilaporkan.
Kesadaran masyarakat untuk ke Posyandu juga menjadi catatan Wabup. “Saya harap pihak tenaga pengelola Posyandu untuk membuat kegiatan yang menarik minat masyarakat. Bikin door prize atau apalah, supaya masyarakat tertarik untuk ke Posyandu.
“Semua pihak saya harap peran aktif untuk bersama melakukan upaya riil penanganan stunting sesuai angka yang sudah ditargetkan. Angka yang sudah ditargetkan, 18,16.
Penurunan stunting, Kemenag Maros mengambil peran strategis dengan membentuk tiga kecamatan dampingan: Mandai, Tanralili, dan Kecamatan Bantimurung.
Kemenag Maros menggerakkan penyuluh agama untuk melakukan pendampingan kepada 30 keluarga di tiga kecamatan dampingan. Sembari memasak kemudian memberi asupan makanan kepada keluarga terdampak, penyuluh agama juga melakukan pendampingan keagamaan dan penyuluhan: terutama terkait pembentukan keluarga sakinah dan risiko pernikahan dini. (Ulya)