Dr.Rasbi : Guru PAI Tidak Boleh Dodong, Harus Modis dan Jadi Agen Perubahan

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makale, (Humas Tator) - Rapat Koordinasi (Rakor) Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) se Kabupaten Tana Toraja yang dihelat di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tana Toraja dihadiri oleh Kepala Bidang (Kabid) PAI Kanwil Kemenag Sulsel, Dr.H.Muh.Rasbi,SE,MM. selasa (17/4/2018)

Pada acara rakor yang diisi dengan kegiatan ngopi (ngobrol pendidikan islam) ini, Dr.Rasbi mengawali materi "obrolannya" dengan menghimbau para guru PAI agar melaksanakan pekerjaannya secara ikhlas dan memandang pekerjaan itu sebagai ibadah.

"Bekerja adalah bahagian dari ibadah, sehingga kerjaku adalah ibadahku. Tolong jangan dibalik", imbuhnya

"Guru PAI itu tidak boleh dodong. Yang lain boleh hilang tapi semangat tidak boleh hilang, karena segala yang ada bisa hilang kalau semangat tidak ada", demikian Dr.Rasbi memotifasi sekitar 30 guru PAI yang mengikuti Rakor.

Lebih lanjut pria kelahiran Bone tahun 1965 yang pernah menahkodai Kantor Kemenag Kab. Bulukumba selama 6,5 tahun ini meminta guru PAI agar senantiasa tampil "modis".

"Guru PAI itu harus modis, yaitu moderat, inovatif dan inspiratif", tutur Dr. Rasbi.

Namun, menurutnya, bukan hanya modis dalam makna konotatif, tapi harus benar-benat modis dari segi penampilan sehingga anak didik merasa nyaman, senang dan betah dalam menjalani proses belajar-mengajar karena gurunya elok dipandang.

"Guru PAI ini adalah makhluk yang hebat, mulia dan langka, sehingga selain modis, seorang guru PAI harus bisa menjadi agen of change atau agen perubahan", ungkapnya. "Bagaimana tidak dibilang hebat, karena seorang guru PAI itu bisa mengajar beberapa bidang agama sekaligus pada satu sekolah, dan mulia karena dilayani oleh dua institusi sekaligus yaitu Diknas dan Kemenag, serta masuk kategori makhluk langka karena diantara sekian banyak guru di suatu sekolah, hanya satu guru PAI, olehnya itu makhuk ini harus dilindungi dan dilancarkan pembayaran sertifikasiya ", lanjut Dr.Rasbi menjabarkan hal dimaksud, yang disambut applause oleh hadirin.

Kabid yang gemar mengenakan blue jeans dan karirnya terbilang cemerlang ini kemudian menghimbau kepada guru PAI agar bisa menjadi agen of change.

"Guru PAI itu adalah orang-orang bernilai walau selama ini dianggap tidak ternilai, olehnya itu guru PAI harus bisa menjadi agen of change atau agen perubahan, yaitu harus melakukan gebrakan dengan membuat karya spektakuler yang inovatif, sehingga bisa dikenang dan menjadi inspirasi bagi orang-orang disekitarnya, untuk menjadikan dirinya bisa ternilai", terang Dr.Rasbi.

Setelah memaparkan materi kurang lebih satu jam lamanya, Dr.Rasbi kemudian mengakhiri acara "ngopi' ini dengan sharing kisah perjalanan hidup dan jejak karirnya, dengan harapan bisa menginspirasi dan memotifasi guru PAI untuk bekerja dengan ikhlas, jujur, loyal dan penuh semangat.

"Reseki itu tidak bakal tertukar, dan Tuhan tidak pernah salah alamat dalam membagikan resekiNya itu. Tugas kita adalah berikhtiar dan berdoa", tutup H.Rasbi sembari mengutip QS Ibarahim ayat 7 La in syakartum la azidannakum wala in kafartum inna adzabi lasyadid. (AB/arf).


Daerah LAINNYA