Bontomacinna, (Humas Bulukumba) - Pelaksanaan peningkatan keprofesian guru kini sudah sampai pada pelaksanaan supervisi langsung di kelas, sebagai tindak lanjut kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang dilaksanakan pada setiap mata pelajaran (Mapel). Terkait dengan hal ini, salah satu tim supervisi dari kabupaten berkunjung ke Madrsah Aliyah (MA) GUPPI Gunung Jati dalam hal melakukan supervisi kepada Musfira Aris yang merupakan salah satu guru mata pelajaran (Mapel) Bahasa Indonesia yang bertempat di kelas X Mia. Kamis (17/11/2022).
Struktur pelaksanaan program pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) moda tatap muka bagi guru mata pelajaran, guru kelas SD, dan guru BK adalah 60 jam pelajaran (JP) untuk dua kelompok kompetensi, sedangkan bagi guru kejuruan produktif adalah 100 JP untuk satu kelompok kompetensi. Satu jam pelajaran dihitung selama 45 menit.
Kegiatan pembelajaran pada tatap muka In-On-In terdiri atas kegiatan In-Service Training (In) 1, kegiatan On-the-Job Learning (On) dan kegiatan In-Service Training (In) 2.
Kegiatan In-Service Training (In) adalah pembelajaran melalui kegiatan tatap muka antara peserta dengan fasilitator. Kegiatan tatap muka di awal kegiatan diberi istilah In-1 sementara kegiatan tatap muka di akhir kegiatan diberi istilah In-2. Sementara On-the-Job Learning (On) merupakan kelanjutan proses pembelajaran dari kegiatan In-1. Pada saat On peserta melakukan pendalaman materi dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan pada saat In-1.
Ramli selaku kepala madrasah mengungkapkan kegiatan yang dilaksanakan salah satu gurunya merupakan bentuk ON dari program PKB yang sebelumnya diadakan pertemuan seluruh guru mapel dengan tempat dan pelaksanaan yang telah ditetapkan.
"Ini merupakan kegiatan yang sifatnya ON istilahnya, dengan tim supervisor turun langsung melihat dan mengamati proses pembelajaran yang dilaksanakan dikelas dengan metode in-on-in". ungkapnya.
" Hal ini menjadi sebuah langkah baik untuk merefresh metode dalam proses pembelajaran yang dilaksakan di kelas mengingat dua tahun belakangan kita fakum dengan adanya pembatasan waktu pembelajaran, saat virus corona melanda. "Tambah Ramli. (Amo/ARd)