Parepare, (Humas Parepare) – Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) Kota Parepare menggelar Pelatihan Duta Puspa yang berlangsung di RS. dr. Hasri Ainun Habibie selama dua hari (7-8 Desember 2024).
Kegiatan ini diikuti oleh 67 peserta dari berbagai sekolah tingkat SMP/SMA sederajat, dan perguruan tinggi se-Kota Parepare. Salah satu madrasah yang turut andil dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah MTs DDI Lil Banat dengan mengutus 1 orang siswa.
Pelatihan ini bertujuan untuk melatih peserta agar mampu menjadi pelopor dan pelapor terkait isu-isu yang berkaitan dengan perempuan dan anak di lingkungan mereka.
Beragam materi penting dari narasumber berpengalaman diberikan kepada peserta pelatihan kaitannya dengan tugas sebagai Duta Puspa yakni Teknik Konseling dari HIMPSI, Literasi Keuangan oleh OJK, Kesehatan Reproduksi, Perlindungan Hukum terhadap Kekerasan Fisik dan Seksual pada Anak, Persuasive Communication Skill for Youth Counselor, Materi HIV/AIDS, Online Resilience, Tantangan Penegakan Hukum Tindak Pidana Kekerasan Seksual, Bimbingan Remaja Usia Sekolah: Rahasia Sukses Gen Z dan Alpha, Gender Talks: “Kenali dan Jangan Bias”.
Peserta menunjukkan antusiasme tinggi selama kegiatan. Sekar, salah satu peserta dari MTs DDI Lil Banat, mengungkapkan kesannya.
"Saya sangat senang bisa mengikuti pelatihan Puspa ini. Kegiatan ini memberikan banyak ilmu baru tentang pentingnya partisipasi masyarakat dalam mendukung kesejahteraan perempuan dan anak. Saya belajar bagaimana menyuarakan isu-isu yang sering dihadapi perempuan dan anak di lingkungan sekitar serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk membantu mereka. Saya merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk berkontribusi dalam menciptakan perubahan positif di masyarakat," ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, salah satu pembina, Fitriani Hamid juga memberikan apresiasi terhadap pelatihan ini. "Pelatihan Puspa adalah kegiatan yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai isu-isu kesejahteraan perempuan dan anak. Saya melihat antusiasme luar biasa dari peserta selama pelatihan ini. Mereka tidak hanya menerima ilmu, tetapi juga berdiskusi aktif dan berbagi pengalaman. Harapan saya, pelatihan ini menjadi langkah awal untuk mendorong keterlibatan publik dalam menciptakan lingkungan yang mendukung hak dan kesejahteraan perempuan serta anak. Semoga ilmu yang didapatkan dapat diimplementasikan secara nyata di komunitas masing-masing," katanya.
Kegiatan ini diharapkan mampu mencetak duta-duta yang siap berkontribusi dalam melindungi hak-hak perempuan dan anak serta meningkatkan kesadaran publik terhadap isu-isu penting di bidang ini.
Adapun tugas Duta Puspa Kota Parepare antara lain:
1. Pelopor pembaruan (penggerak/inisiator) di sekolah/kampus
2. Pelapor, memberikan informasi/laporan tentang masalah, kejadian, potensi kasus di sekolah/kampus
3. Konselor bagi teman-temannya di sekolah/kampus.(Mira/Wn)