Parepare, (Humas Parepare) - Sebanyak lima peserta dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Parepare dan jajarannya mengikuti Rapat Kerja Bidang Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 yang berlangsung di Hotel Four Points Makassar, selama tiga hari (12-14 Maret 2018).
Rapat Kerja ini bertajuk SIDARA NGOPI (Sinkronisasi Data Satu Arah di Ngobrol Pendidikan Islam.
Kelima peserta tersebut adalah Muhammad Idris Usman (Kasi PAIS), Muhtaduna (Ketua Pokjawas), Muhammad Nasir Saddu (Ketua MGMP PAI SMA Kota Parepare/Guru PAI SMA Negeri 1 Parepare), Muhammad Nasir (Ketua MGMP PAI SMP Kota Parepare/Guru PAI SMP Negeri 8 Parepare), H. Muh. Dahlan (Ketua KKG PAI SD Kota Parepare/Guru PAI/Kepala SDN 45 Parepare).
Dalam laporannya, H. Bakri selaku Panitia Penyelenggara menyampaikan bahwa peserta Raker ini berjumlah 120 orang yang terdiri dari para Kepala Seksi PAIS Kanwil dan Kemenag Kabupaten/Kota se Sulsel. Selain itu, peserta juga berasal dari Forum Komunikasi Guru (FKG) PAUD, Kelompok Kerja Guru (KKG) tingkat SD, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam tingkat SMP dan SMA/SMK serta Pokjawas PAI.
Dalam Raker Bidang PAIS akan melakukan penguatan penguatan pada sejumlah masalah diantaranya tentang tantangan dan program strategi serta prioritas Bidang PAIS, penegakan komitmen pencegahan dan pengawasan serta singkronisasi program pusat dan daerah beserta sistem pelaporannya, lanjut H. Bakri.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Prov. Sulsel H. Abd. Wahid Thahir.
Dalam sambutannya, H. Abd. Wahid Thahir menyampaikan bahwa perhatian pemerintah selama ini kepada guru sangatlah besar, utamanya soal peningkatan kesejahteraannya.
“Tapi dibalik itu, kita semua memiliki tanggungjawab untuk menarik garis keseimbangan antara tingkat kesejahteraan dan Kualitas pendidikan, jangan sampai terlalu pincang, kesejahteraan meningkat tapi kualitas pembelajaran malah biasa biasa saja bahkan menurun, paradigma ini yang harus dituntaskan,” tegasnya.
Lebih lanjut H. Abd. Wahid Thahir mengingatkan bahwa perlunya menjaga netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag dan tetap menjaga profesionalitas agar tidak terlibat politik praktis.(miu/nb/arf)