Kemenag Bone Utus Lima ASN Ikuti Penguatan Moderasi Beragama Bagi Penyelenggara Haji

Makassar, (Humas Bone) — Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan kembali menggaungkan pentingnya Moderasi Beragama, kali ini melalui kegiatan Penguatan Bagi para Penyelenggara Haji. Berbeda dari biasanya seperti di KUA, Madrasah dan Majelis Taklim, program ini digelar khusus bagi pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji, berlangsung selama dua hari di Max One Hotel Makassar, 25-26 September 2024.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone menugaskan lima ASN yakni Plh. Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, H. Ahmad Yani, beserta staf SISKOHAT Haji, Hj. Nurfaiza dan Hj. Sumarni Marjuni. Disamping itu, dua Penghulu yakni Kepala KUA Kecamatan Awangpone, H. Firman Syata, dan Penghulu KUA Kecamatan Libureng, H. A. M. Anwar Syamsu.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Muh. Tonang. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya kegiatan tersebut untuk meningkatkan pemahaman dan sikap moderat dalam beragama.

"Penguatan Moderasi Beragama bagi penyelenggara haji adalah upaya penting guna memastikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji berjalan dengan mengedepankan nilai-nilai toleransi dan keberagaman," ujar Muh. Tonang, Rabu (25/9/2024)

Dalam rangkaian kegiatan ini, para penyelenggara haji diberikan materi terkait pentingnya moderasi beragama dengan tujuan, untuk meningkatkan pemahaman dan sikap moderat dalam beragama bagi para penyelenggara haji, serta langkah-langkah untuk mencegah munculnya paham ekstremisme selama pelaksanaan ibadah haji.

"Acara ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Agama, pembimbing ibadah haji, serta para stakeholder terkait. Diharapkan, setelah kegiatan ini, para penyelenggara haji dapat membimbing jamaah dengan sikap yang inklusif dan menghargai perbedaan," tambah Muh. Tonang.

Pelaksanaan ibadah haji yang melibatkan jutaan umat dari berbagai latar belakang suku dan budaya, sangat memerlukan pendekatan moderasi. Melalui program ini, para penyelenggara diharapkan dapat menjadi teladan dalam menjaga kemurnian ajaran agama, tanpa mengesampingkan sikap toleran dan moderat di tengah keberagaman. (Ahdi)


Daerah LAINNYA