Ponci, (Humas Bulukumba) - Dalam rangka tercapainya tujuan pembelajaran yakni peserta didik dapat mengetahui hasil tindakan dan pelafalan wacana tindakan tentang Procedure text, maka guru bahasa Inggris kelas VIII dan IX Implementasikan pembelajaran dengan mencontohkan pada masakan. Kegiatan tersebut berlangsung pada Senin, 13 Oktober 2023 lalu.
Menurut Guru bahasa Inggris kelas VIII, Mayrah yang ditemui pekan ini usai melaksanakan pembelajaran, mengungkapkan bahwa, “Sebuah jenis teks Procedure dalam Bahasa Inggris adalah berisi tujuan dan langkah-langkah untuk membuat atau melakukan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan tersebut. Fungsi dari teks ini adalah untuk menunjukkan bagaimana cara melakukan sesuatu melalui langkah-langkah yang berurutan sehingga pembaca bisa mencapai tujuannya". Ungkapnya
Sejalan dengan pernyataan tersebut guru bahasa Inggris kelas IX, Lilis Husbayani turut menyampaikan tanggapannya, bahwa selain mengenal apa itu pengertian dari teks prosedur maka tentunya kita sudah dapat mengenali ciri-ciri dari teks prosedur antara lain, menggunakan Simple Present Tense (Menggunakan imperative sentence yang merupakan bentuk kalimat yang biasanya digunakan untuk memberi perintah), menggunakan connective of sequence (then, while, next, dan lain sebagainya), menggunakan numbering (first, second, third, dan lain sebagainya), menggunakan action verb. Contohnya, turn, plug, put, dan lain sebagainya) dan menggunakan adverb. Contohnya: slowly, carefully, dan lain sebagainya". Ungkapnya
Lebih jauh, Mayrah menitipkan pesan, penting untuk diingat bahwa Procedure text mempunyai generic structure yang berbeda dengan jenis teks lain, dimana Aim/goal (tujuan) terletak pada judul teks dan digunakan untuk menunjukkan tujuan dari teks, Ingredients/materials (berisi bahan atau alat yang diperlukan dalam langkah-langkah melakukan prosesnya), Steps/methods (berisi cara, metode, atau langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan pada teks". Ungkapnya
Kegiatan kolaborasi pembelajaran ini, berlangsung ramai karena peserta didik dari kedua kelas disatukan dalam satu ruangan. Penggabungan dilakukan di kelas IX yang terdiri dari 18 siswi dari kelas VIII dan 22 siswidari kelas IX dengan dua guru Bidang studi Bahasa Inggris dari masing-masing kelas.
Empat puluh siswi melakukan praktek procedure teks dengan penerapan masakan pisang krispy. Bahan-bahan dan alat yang digunakanpun cukup mudah didapatkan. Bahan yang dikumpulkan berupa pisang dan beberapa tambahan toping (tepung roti orens, keju, coklat saset dan mesiseres).
Pembelajaran tetap berjalan dengan lancar walaupun di awal peraktek tampak sedikit gaduh, karena permasalahan alat penggorengan yang hanya satu. Akan tetapi itu bisa di atasi oleh guru bahasa Inggris kelas VIII, yang telah menyiapkan rencana B dengan membawakan sebelumnya penggorengan dari rumahnya yang telah disimpan di kantor Madrasah.
Tindakan tersebut, mendapat apresiasi dari Kepala Madrasah, Husniati. Beliau menyampaikan "Bagus jika ada kegiatan seperti ini, karena selain anak-anak mendapatkan pembelajaran nyata dapat pula sebagai kegiatan merefresingkan anak-anak dengan adanya terapan memasak dan bisa makan-makan. (Hnt/Ady)