Pangkep (Humas Maros)-KUA Mandai meraih penghargaan terbaik 1 sebagai pengelola program revitalisasi dalam bidang kemitraan se-Sulsel tahun 2023.
Penghargaan diserahkan Kepala Bidang Urais Kanwil Kemenag Sulsel, Wahyuddin Hakim saat malam ramah tamah HAB 78 Sulsel di Kabupaten Pangkep, Selasa (9/1/2024) malam.
“Salah satunya kerja sama lintas sektor dalam pencegahan stunting, KUA Kecamatan Mandai sebagai KUA Revitalisasi di Kabupaten Maros terus menguatkan kerja sama dengan koordinator KB Kecamatan Mandai,” jelas Kepala KUA Mandai Mustafa.
“Kerja sama ini telah berlangsung hampir setahun, dan telah membuahkan hasil. Berdasarkan penuturan Hasnaida Hasan, Ketua Koordinator KB Kecamatan Mandai melaporkan, setelah pendataan terbaru dari enam desa sekecamatan Mandai, angka stunting menunjukkan penurunan.
“Penurunan ini, tidak lepas dari kontribusi sistem yang juga ada di KUA Kecamatan Mandai. Karena, bagi calon pengantin wajib mengunduh aplikasi aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil) sebelum melaksanakan pendaftaran nikah di KUA Mandai.
Terkait ini, lanjut Kepala KUA Mustafa, bahwa kerja sama dengan Forkopincam Mandai sangat diperlukan. Dan keterlibatan partisipasi aktif masyarakat terus ditingkatkan. “Kita harus bergerak dan maju bersama untuk penurunan stunting di Kecamatan Mandai.
“Layanan KUA Mandai, perannya sebagai KUA Revitalisasi di aqntaranya dengan bimbingan pra dan pasca nikah. Masing-masing pihak berkomitmen saling dukung dan bekerja sama menghilangkan stunting di wilayah Kecamatan Mandai.”
Mustafa juga menjabarkan tentang kontribusi layanan program Pusaka Sakinah di KUA yang berusaha mentransformasi kegiatan formalistik KUA kepada orientasi kebutuhan masyarakat: mendampingi, memberi bimbingan, advokasi, mediasi, dan konsultasi.
“Ucapan terima kasih kepada Bapak Kakankemenag dan Kasi Bimas Islam atas bimbingannya selama ini dan seluruh rekan-rekan KUA se-Kabupaten Maros wabil khusus seluruh karyawan KUA Mandai dan Forkopincam,” ucap Mustafa.
Pusaka Sakinah meliputi empat program, yaitu: Aman (administrasi manajemen KUA), Berkah (Belajar Rahasia Nikah), Kompak (konseling mediasi, pendampingan dan advokasi), serta Lestari (Layanan bersama Ketahanan keluarga Republik Indonesia).
KUA Mandai, selain berfungsi formil dalam pencatatan nikah, juga memiliki tanggung jawab agar pasangan yang dinikahkan dapat mewujudkan keluarga sakinah. “Sejalan dengan itu, pelayanan kepenghuluan dan lainnya di KUA harus menjadi poros ketahanan keluarga”.
Hal ini berdasar, bahwa berdasarkan laporan Nurdalia, Penyuluh Fungsional KUA Mandai, telah membina tiga kelompok usaha ekonomi kreatif yang tersebar di empat desa di Kecamatan Mandai. (Ulya)