Bajeng (Humas Gowa). Salah satu tradisi tahunan Pesantren Sultan Hasanuddin Gowa adalah melaksanakan kegiatan Fathul Kutub atau Bedah Buku.

Kegiatan ini dikhususkan bagi para calon alumni, yakni Santri/wati kelas XII. Sementara itu, Santri/wati dari kelas IX juga diperbolehkan untuk ikut mengobservasi agar mendapatkan gambaran apa yang akan mereka terima kelak saat duduk di kelas XII juga nantinya.

Kegiatan ini digelar selama 7 hari dari tanggal 22 sampai 29 Syawal 1444 H atau 13-20 Mei 2023 M bertempat di Baruga Hj. St. Salmah dan mengusung tema "Berangkat dari Tradisi Pesantren yang Islami menuju Pembentukan Karakter Pelajar yang Menjaga Nilai-nilai Agama".

Bermacam disiplin ilmu dibedah bukunya, antara lain ilmu Bahasa Arab lewat kitab Nahwu Sharf dan Mu’jam, ilmu Fiqih seperti kitab Bidayatul Mujtahid, Alfiqh al Islami wa Adillatuhu dll, ilmu Tafsir seperti kitab Tafsir Jalalain, Tafsir Ayat al Ahkam, dll, ilmu Hadits seperti kitab Shahih Bukhari, Sahih Muslim dan syarh-syarhnya, begitu juga disiplin ilmu lain seperti Tarikh Islam, Tauhid, English, dst.

Direktur Pesantren Sultan Hasanuddin, Al Ustadz Firmanullah dalam sambutannya berpesan bahwa tradisi ini harus terus dijaga seiring dengan perkembangan zaman karena inilah yang menjadi pembeda antara sekolah umum dan pesantren.

Sementara itu, Kepala Kepesantrenan Pesantren Sultan Hasanuddin, Al Ustadz Dr. Azizul Hakim mengatakan bahwa di jaman ini dengan arus teknologi yang begitu deras terutama dengan adanya Google hingga membuat orang langsung merujuk ke Google dan melupakan tradisi untuk kembali ke kitab turats.

Dengan itu, Ketua Panitia Al Ustadz H. Muh. Radhy Almardhy menyampaikan bahwa tujuan inti kegiatan Fathul Kutub ini yaitu memberikan bekal dasar pada Santri/wati agar bisa membaca dan mengenali buku-buku turots atau kitab kuning secara langsung sehingga sanad keilmuan yang orisinal tetap terjaga.(bah/OH)