Watampone, (Humas Bone) - Eksistensi Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tanete Riattang semakin diakui setelah meraih predikat terbaik di Sulawesi Selatan dalam kategori Kampung Moderasi Beragama. Keberhasilan ini tak lepas dari kepemimpinan Abd. Wahid Arif yang juga sukses dalam menjalankan program Revitalisasi, terutama dalam layanan digitalisasi.
Sebagai bentuk apresiasi dan untuk menggali lebih dalam kesuksesan ini, Balai Litbang Agama Makassar mengadakan podcast bertema "KUA di Garis Depan: Praktik Baik dalam Membumikan Moderasi Beragama" pada Ahad (10/8/2024). Kegiatan yang berlangsung di aula KUA ini bertujuan untuk memahami lebih lanjut penerapan moderasi beragama yang telah dilakukan di Tanete Riattang.
Kepala Subbagian Tata Usaha Balai Litbang Agama Makassar, Dr. Andi Isra Rani, menjelaskan bahwa podcast ini diadakan untuk mengidentifikasi strategi dan praktik yang diterapkan oleh KUA Tanete Riattang hingga mampu menjadi yang terbaik.
"Kami ingin menggali secara detail apa saja yang dilakukan oleh Kepala KUA Tanete Riattang sehingga berhasil membumikan Moderasi Beragama di Kecamatan Tanete Riattang, yang notabene berada di pusat Kota Watampone. Kami berharap hasilnya bisa menginspirasi KUA lain di Kabupaten Bone, bahkan untuk Sulawesi Selatan dan Indonesia pada umumnya," ujar Andi Isra Rani saat membuka kegiatan.
Podcast ini dipandu oleh Host Rismawaty Rustam dan melibatkan dua narasumber utama, yakni Kepala KUA Tanete Riattang, Abd. Wahid Arif, serta Penyuluh Agama Islam, Fatmah Utami Jauharo, yang juga merupakan peserta Penyuluh Agama Award 2024.
Dalam podcast tersebut, Abd. Wahid Arif menjelaskan peran KUA dalam mempromosikan Moderasi Beragama, tantangan yang dihadapi, praktik-praktik yang telah dilaksanakan, kolaborasi dengan masyarakat, serta perkembangan program moderasi beragama di wilayahnya. Selain itu, ia juga menyampaikan pesan untuk KUA se-Indonesia dalam mengimplementasikan program ini.
Sementara itu, Fatmah Utami Jauharo berbicara mengenai peran penyuluh agama dalam mendukung program moderasi beragama, metode yang digunakan, tanggapan masyarakat, serta pengalamannya dalam menangani kasus-kasus keagamaan dan melibatkan pemuda dalam program tersebut.
Kegiatan podcast ini berjalan dengan lancar dan memberikan wawasan yang mendalam mengenai praktik baik yang telah dilakukan oleh KUA Tanete Riattang. (Ahdi)