Bontoa (Humas Maros) – Banyak kegiatan yang dilakukan untuk merayakan hari kemerdekaan negara Republik Indonesia pada Rabu (17/8/2022). Termasuk melaksanakan berbagai aneka macam perlombaan.
Terkhusus Yayasan Al-Irsyad Pondok Pesantren Raudhaturrasyidin DDI Cambalagi yang bertempat di Desa Tupabbiring Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros juga melangsungkan perlombaan yang digelar di lapangan madrasah pada pukul 09.30 WITA.
Perlombaan yang diadakan ini terbuka untuk tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) dengan paket lomba ada 3 macam, yaitu: lomba estafet balok, lomba estafet sarung, dan lomba makan kerupuk yang dilakukan berkelompok.
Selanjutnya, perlombaan juga dibuka untuk tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) dengan paket lomba ada 3 macam, yaitu: lomba lari karung secara perorangan, lomba estafet sarung, dan lomba estafet kardus secara berkelompok.
Tujuan khusus dari perlombaan ini adalah untuk meningkatkan semangat seluruh santri dan santriwati pasca Covid-19, dimana tahun 2021 lalu tidak ada kegiatan memperingati hari kemerdekaan sama sekali. Di tahun ini semangat juang diharapkan kembali bangkit, baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Sesuai dengan tema HUT RI ke-77, Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat.
Menjelang perlombaan, terlihat dari tali rafia yang membentang di atas permukaan lapangan madrasah DDI Cambalagi sebagai batas garis untuk paket lomba estafet balok untuk MI, lomba lari karung dan lomba estafet kardus untuk MTs dan MA.
Terlihat pula tali rafia yang membentang tinggi dari tiang ke tiang gedung, dan terdapat tali yang terikat untuk menggantungkan kerupuk disana. Lomba kerupuk ini hanya di peruntukkan pada tingkat MI. Dikarenakan peserta lomba makan kerupuk yang membludak ditingkat MI, maka diputuskan untuk menghilangkan lomba makan kerupuk pada tingkat MTs dan MA.
“Lomba makan kerupuk untuk MI saja, MTS dan MA hilangkan saja. Karena tidak mencukupi untuk semua peserta lomba” kata koordinator kegiatan”, Syamsul Rijal.
Setelah lomba makan kerupuk, maka dilanjutkan dengan lomba lari karung yang menggunakan sistem eliminasi dari tiap kelompok. Dimana pemenang untuk lomba ini hanya dibutuhkan satu orang untuk diadu dengan kelompok lainnya kemudian final.
Pada lomba estafet sarung dan estafet kardus juga dilakukan metode eliminasi dan paket lomba ini dibutuhkan ketelitian, ketepatan, keseimbangan tubuh, dan kekompakan dari setiap anggota untuk menyelamatkan timnya agar bisa masuk menjadi juara dalam lomba ini.
“Tetap jaga kekompakkannya dan selamatkan regunya dari kekalahan”, ucap salah satu guru MA DDI Cambalagi, Nurkhalisa.
Kegiatan berlangsung meriah dengan sorakan para santri dan santriwati yang menjadi suporter pertandingan dalam mendukung teman perwakilan dari kelasnya masing-masing. Kegembiraan dan kesenangan yang dirasakan para santri dan santriwati juga terasa kepada para guru dilingkup Yayasan Al-Irsyad DDI Cambalagi yang ikut turun ke pinggir lapangan untuk menyaksikan langsung kegiatan tersebut.
Akhir dari kegiatan ini dilaksanakan dengan pemberian hadiah yang diserahkan langsung oleh Kepala MA DDI Cambalagi, dan beberapa guru yang terpilih dalam penyerahan hadiah tersebut.
Kepala MA DDI Cambalagi, Ustadz Muh. Jamil, memberikan pesan singkat kepada para pemenang. “Tetap semangat, tetap kompak, baik dalam kelompok maupun dalam kelasnya masing-masing”.
Kegiatan selesai dan para pemenang berlarian membuka hadiahnya di dalam kelasnya masing-masing yang dikoordinir langsung oleh wali kelas. Hal ini agar, hadiahnya terbagi secara merata dan tidak menimbulkan kegaduhan. (Thushaliha/Ulya)