Watampone, (Humas Bone) - Di MIN 8 Bone, peserta didik laki-laki tidak hanya diajarkan untuk menunaikan sholat, tetapi juga dibiasakan untuk bertindak sebagai Adzan dan Imam secara bergilir. Langkah ini tidak hanya sebagai pembentukan karakter, tetapi juga sebagai bekal masa depan yang dikawal oleh wali kelas masing-masing. Hari ini, kelas IV.b melihat Muh. Fauzan sebagai Adzan dan A. Fakhri Akli R sebagai Imam, menunjukkan keterampilan yang baik yang telah mereka latih. Rabu (21/02/2024).
Di MIN 8 Bone, pendidikan tidak hanya tentang akademik, tetapi juga pembentukan karakter dan nilai-nilai spiritual. Salah satu praktik yang diadopsi adalah membiaskan peserta didik laki-laki untuk bertindak sebagai Adzan dan Imam saat waktu sholat tiba. Hal ini tidak hanya mengajarkan tanggung jawab, tetapi juga menanamkan rasa keterpanggilan untuk melaksanakan kewajiban agama.
Langkah ini juga memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk merasakan pengalaman yang membangun kepercayaan diri dan kepemimpinan. Dengan dukungan wali kelas masing-masing, mereka dibimbing dan dikawal dalam melaksanakan tugas ini dengan baik. Ini juga menjadi bagian dari persiapan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan dengan kepercayaan diri dan tanggung jawab.
Hari ini, kelas IV.b menjadi saksi dari Muh. Fauzan sebagai Adzan dan A. Fakhri Akli R sebagai Imam. Keduanya melaksanakan tugas mereka dengan baik, menunjukkan keterampilan yang telah mereka latih dan kepercayaan diri dalam memimpin sholat. Ini adalah bukti nyata dari efektivitas program pembentukan karakter yang diterapkan di MIN 8 Bone.
Praktik membiaskan peserta didik laki-laki untuk bertindak sebagai Adzan dan Imam di MIN 8 Bone merupakan langkah yang memiliki dampak positif dalam pembentukan karakter dan persiapan mereka untuk masa depan. Dengan dukungan dari wali kelas masing-masing, peserta didik belajar tanggung jawab, kepercayaan diri, dan kepemimpinan, yang merupakan modal berharga dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang. (A. Anto/Ahdi).