Rantepao, HUMAS SULSEL - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Khaeroni menerima piagam penghargaan Pelopor Moderasi Beragama se Sulawesi Selatan tahun 2023 dari Keuskupan Agung Makassar.
Piagam penghargaan tersebut diserahkan Uskup Agung Makassar, Mgr. Johannes Liku Ada' pada kegiatan perayaan Yubelium (ulang tahun) ke 85 Baptis Katolik Pertama di Toraja, Sabtu 16 September 2023.
Selain Kakanwil, piagam Pelopor Moderasi Beragama tersebut juga diberikan kepada Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Sulsel Ali Yafid. Keduanya oleh Uskup Agung dinilai berlaku dan berdiri adil serta memperhatikan semua golongan agama tanpa membeda-bedakan.
“Kakanwil tidak lama lagi akan pensiun dan meninggalkan kita. Beliau meninggalkan pesan yang luar biasa. Beliau berdiri diatas semua golongan, beliau tidak hanya memperhatikan satu golongan, tapi beliau adalah Kakanwil Kemenag untuk semua Agama,” ungkap Uskup Agung.
Lanjut Uskup kelahiran Sangalla Tana Toraja tahun 1948 ini mengatakan bahwa pemberian piagam penghargaan tersebut sebagai ungkapan terima kasih dan penghormatan umat Katolik kepada Kakanwil Kemenag Sulsel.
“Kami ingin memberikan suatu piagam penghargaan, sehingga mudah-mudahan Bapak Kakanwil selalu mengenang bahwa pernah bertugas di Sulawesi Seltan, dan selalu akan dikenang oleh seluruh umat beragama di Sulsel. Kami akan selalu mengenang kebaikan hati dan perhatian Bapak kepada umat Katolik di Sulawesi Selatan,” ucap Uskup Agung John Liku Ada’ dalam sambutannya sebelum menyerahkan piagam dan miniatur rumah tongkonan Toraja sebagai cendera mata kepada Kakanwil Khaeroni.
Kemeriahan perayaan Yubelium ke 85 Baptis Katolik Pertama di Toraja
Ribuan umat Katolik menyemut membanjiri lapangan Bakti Kota Rantepao, Toraja Utara Sulawesi Selatan untuk mengikuti puncak perayaan Yubelium 85 Tahun Baptis Pertama Katolik di Toraja.
Kegiatan Yubelium dimulai pukul 07.00 WITA pagi yang diawali dengan devile dari masing- masing paroki hingga stasi se Toraja, bahkan hadir pula rombongan dari luar Toraja.
Bukan sekedar devile biasa, namun tiap-tiap kelompok membawa hasil bumi mereka, seperti umbi-umbian, jagung, pisang, sayur mayur, hingga hasil ternak babi yang jumlahnya ratusan ekor.
Selain itu, perayaan Yubelium yang menelan anggaran dua milyar lebih ini juga diisi dengan penampilan musik bambu, tarian tradisional, dan pertunjukan tari kolosal dengan koreografi membentuk angka 85, bermakna perayaan Yubelium baptis pertama Katolik sudah memasuki 85 tahun.
Sejumlah Pejabat hadir pada Yubelium ini, antara lain Bupati Toraja Utara Yohannis Bassang, Bupati Tana Toraja Theofilus Allo Rerung, Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong dan Wakil Bupati Tana Toraja dr. Zadrack Tombe, Kakanwil Kemenag Sulsel Khaeroni, Kabag Tu Ali Yafid, Dandim 1414 Tana Toraja, perwakilan dari Polres Toraja Utara, Pembimas Katolik, Kristen dan Buddah Kanwil Kemenag Sulsel, serta tokoh-tokoh adat Toraja dan Tokoh Agama juga hadir.
Pada perayaan Yubelium ini, Uskup Agung Makassar, Mgr Johannes Liku Ada' mendoakan agar cahaya Kristus dalam Baptisan Pertama Katolik 85 tahun tetap terpatri di setiap hati umat Katolik.
"Kiranya bukan sekedar perayaan tetapi menjadi tolak ukur dan semangat baru dalam menanamkan semangat iman Katolik dalam setiap umat Katolik, khususnya di Toraja," ucapnya.
Uskup Agung kharismatik ini diakhir sambutannya berharap kiranya Allah Tritunggal tetap menerangi jalan iman Katolik di seluruh aspek kehidupan umat.
"Biarlah terangNya tetap menerangi jalan kita dalam menjalani kehidupan setiap umat Katolik, dan menjadi contoh baik di tengah-tengah bermasyarakat," pungkasnya. (AB)