Makassar, (Inmas Sulsel) - 17 Ramadhan diperingati sebagai malam Nuzulul Qur’an atau malam turunnya Al Quran untuk seluruh umat manusia khususnya umat Islam melalui Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut juga digelar oleh Pemprov Sulsel, meskipun dalam suasana yang berbeda seperti sebelumnya disebabkan oleh adanya Pendemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini khususnya di Sulsel. Sehingga gelaran Nuzulul Quran dilaksanakan menggunakan Aplikasi daring (Zoom) dan sesuai dengan protocol kesehatan.
Peringatan Nuzulul Quran di Ramadhan kali ini
dilaksanakan di Baruga Lounge Kantor Gubernur Sulsel Malam ini (Sabtu, 9 Mei
2020) yang diikuti oleh sejumlah pejabat dan masyarakat dari seluruh wilayah
kabupaten kota di Sulsel. Selain Gubernur dan Wagub, Tampak hadir dan turut mengikuti
adalah Pangdam XIV Hasanuddin, Kapolda Sulsel, Sekprov, Kakanwil Kemenag Prov.
Sulsel, serta Para Pejabat di Lingkup Pemprov dan Pemerintah daerah dan Kemenag
Se Sulsel.
Dalam Sambutannya, Gubernur Sulsel H. Nurdin
Abdullah yang saat itu berada di Kabupaten Luwu Timur dalam rangkaian kunjungan
kerjanya menyampaikan harapannya semoga di
malam Nuzulul Quran, malam yang penuh keberkahan, berkat doa kita semua, Allah SWT
segera mengangkat virus ini, sehingga kehidupan bisa kembali normal.
Beliau juga mengatakan bahwa Banyak masalah baru yang
muncul gegara wabah ini, dan pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin
mengatasi hal ini dengan berbagai instrumen, karenanya, mari saling menopang
dan saling menyemangati, bukan justru saling melemahkan, agar masalah ini, bisa
segera selesai, pinta Nurdin.
Nurdin Abdullah juga menyampaikan terimakasihnya
kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan memberikan sumbangsih berupa
pikiran, tenaga, khususnya komponen gugus tugas covid 19 baik di jajaran
provinsi maupun kapupaten kota yang telah bekerja keras memproteksi wabah ini dan
terkhusus lagi para petugas medis yang sementara berjuang saat ini. Kami harap semua
pihak agar bisa terus membangun sinergi mengatasi masalah ini.
Gubernur Sulsel yang lagi berada di Kab. luwu timur
tamak didampingi oleh Bupati dan Wakil Bupati Lutim, mengungkapkan harapan dan
sikap optimisnya, semoga dengan kerja
keras kita semua, di bulan Mei ini, kita bisa kembali ke titik normal kembali,
khsusnya di Sulsel.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia Sulsel
Anregurutta KH. Sanusi Baco dalam Tausiyahnya mengatakan bahwa Allah SWT
menurunkan dua jenis Hidayah yaitu Hidayah Dilalah, yakni petunjuk yang
diberikan kepada seluruh hambanya tentang ajaran agama, mana yang boleh dan
tidak boleh dilakukan.
Yang kedua adalah Hidayah Maunah (taufiq), yakni petunjuk
yang diberikan kepada seluruh hambanya tentang ajaran agamanya, dan diberikan petunjuk
untuk melaksanakan petunjuk yg telah diberikan oleh Allah dalam hidayah dilalahnya.
Karena problem terbesar kita saat ini adalah
ketidakmampuan manusia melaksanakan apa yang diketahuinya, sementara tafsiran
Ihdinassirathal Mustaqiem (Jalan yang lurus) salah satunya adalah
Melaksanakan apa yang diketahui, Ungkap Ketua MUI
Sulsel
Menurut Ulama Kharismatik Sulsel ini, Allah SWT
menurunkan Mukjizat dan kitab suci kepada sejumlah Nabi dan Rasul meskipun
diantaranya terpisah antara kitab suci dan Mukjizat seperti pada Nabi Isa As
kitab sucinya adalah Injil tapi mukjizatnya adalah mampu menyembuhkan orang
sakit, karena yang dihadapi Nabi Isa Saat itu adalah Golongan orang orang yang
ahli akan ilmu kesehatan, Nabi Musa As kitab sucinya Taurat tapi mukjizatnya
adalah untuk melawan golongan ahli sihir, sementara Nabi Muhammad SAW baik
kitab suci maupun Mukjizatnya sama yakni Al Quran, karena yang dihadapi adalah
umat yang ahli dalam tatabahasa dan satra, dan sampai saat ini belum ada yang
mampu menandingi tingkat tata Bahasa dan kesusateraan Al Quran, inilah salah
satu keistimewaan Kitab Suci Al Quran, papar Kiyai Sanusi Baco.
Dan didalam Al Quran salah satu inti ajarannya Adalah
Ad- daruriyatul khams, yang menekankan kepada seluruh umat musli berkewajiban
memelihara agamanya, keturunan, memelihara akal, memelihara harta benda,
memelihara Jiwa (mengharamkan pembunuhan termasuk bunuh diri) karena nyawa atau
jiwa adalah salah satu bangunan Allah. Maka jangan sekali kali sengaja merusak
bangunan Allah
Hal ini pulalah yang mendasari terbitnya himbauan
pemerintah dan ulama di era pendemi Covid 19 saat ini. Yang salah satunya adalah
meniadakan sementara sholat jamaah di tempat ibadah, hal ini dimaksudkan tidak lain
karena dalam rangka menjaga memelihara jiwa hamba Allah, bangsa dan Umatnya.
Semoga Nuzulul Quran kali ini bisa menjadikan kita
semua semakin giat mempelajari Al Quran dan memahami isi kandungannya. Tidak sebatas
teksnya saja tapi juga konteksnya, tidak sebatas kulitluarnya saja tapi
substansi yang ada didalam setiap kandungannya, Harap Anregurutta Sanusi baco
menutup tausiyahnya.
Usai acara Peringatan Nuzulul Quran digelar, Kakanwil
Kemenag Prov. Sulsel H. Anwar Abubakar berharap semua masyarakat khususnya umat
beragama di Sulsel semakin bisa mematuhi himbauan pemerintah dan ulama serta
tokoh Agama kita, khususnya di masa pendemi Covid 19 ini. Semoga dengan komitmen
ketaatan dan Kedisiplinan kita semua, mata rantai penyebaran virus ini bisa
segera diputus, dan kita semua bisa kembali beraktifitas seperti biasanya.
Anwar Abubakar juga secara khusus mengajak kepada
seluruh Umat Islam di Sulsel gar bisa menjadikan Bulan Ramadhan dan Nuzulul
Quran sebagai Momentum memperkuat kepedulian, utamanya kepada masyarakat yang
terdampak pendemi Covid 19 ini, salah satu cara menjawab ujian dari Allah SWT
saat ini adalah dengan menjalin serta membangun kebersamaan, ketaatan serta
kepedulian kepada sesame, termasuk dalam mengatasi wabah Corona, Yakinlah,
bahwa Allah SWT tidak memberikan cobaan yang umat tidak mampu memikulnya,
Pungkas Kakanwil.
Acara Peringatan Nuzulul Qur’an tingkat Prov.
Sulsel ini dipandu oleh Saudari Wardiah selaku MC dan Saudara H. Bahri Waru
selaku pelantun Ayat suci Alquran, keduanya merupakan Pegawai dari Kanwil
Kemenag Prov. Sulsel. (wrd)