Makassar.(Humas Kanwil). Kelompok Kerja Pengawas Madrasah (Pokjawasmad) provinsi Sulawesi Selatan menyelenggarakan seminar nasional pendidikan di hotel Aerotel Smile Makassar pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022 dalam rangka peringatan Hari Guru Dunia tema "Peluang dan Tantangan Implementasi Kurikulum Merdeka". Peserta yang awalnya diprediksi hanya sekitar 50-70 orang, di hari terakhir pendaftaran ternyata cukup membludak hingga 275 orang, baik guru, kepala maupun pengawas madrasah yang datang dari 24 kabupaten/kota se Sulawesi Selatan.
Ketua Pokjawasmad prov. Sulsel Abdul Azis Masang dalam sambutannya mengatakan bahwa lahirnya seminar nasional pendidikan didasari momentum hari guru dunia untuk memberikan kontribusi dalam pengembangan kompetensi guru, kepala madrasah dan pengawas madrasah khususnya di Sulawesi Selatan
Narasumber seminar nasional Zurni yang merupakan ketua Pokjawasmad nasional dalam paparan materinya menyatakan bahwa kurikulum merdeka dari sisi kelembagaan artinya madrasah diberikan kesempatan untuk mendesain mutunya, merdeka dari sisi guru artinya guru memiliki kemerdekaan untuk membuat perencanaan, pelaksanaan dan penilaian, Merdeka bagi peserta didik, memberikan ruang kepada para peserta didik untuk memenuhi kompetensinya.
Lebih lanjut Zurni menjelaskan bahwa dalam rangka peningkatan mutu maka diperlukan perubahan paradigma, akselarasi dan transformasi madrasah bermutu meliputi transformasi kurikulum (kurikulum merdeka), transformasi SDM, transformasi digital dan transformasi sosial budaya. Tantangan dalam dunia pendidikan yang perlu dihadapi adalah ekosistem, guru, pedagogi, kurikulum dan sistem penilaian.
Materi yang diberikan oleh narasumber mendapat respon yang sangat luar biasa dari para peserta. Hal ini terlihat dari antusiasme para peserta yang ingin mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi kepada narasumber yang tak lain adalah ketua Pokjawasmad nasional.(Sym/AM)