Soppeng (Humas Kanwil), Moderasi beragama memiliki keselarasan dengan tujuan pendididkan nasional dimana keduanya mengedepankan keseimbangan terhadap ragam keyakinan, moral dan menjunjung tinggi kebinekaan serta toleransi dengan saling mengharagai, menghormati satu sama lain dalam bingkai kehidupan beragam yang harmonis.
Dalam rangka penerapan nilai-nilai moderasi beragama tersebut, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Soppeng menyelenggarakan Workshop Penguatan Moderasi Beragama dan Implementasi Kurikulum Merdeka pada Kamis (16/11/2023).
Kepala Madrasah MTsN Soppeng Siliwarni Karim dalam laporannya mengatakan bahwa penerapan moderasi beragama dan Implementasi Kurikulum Merdeka di MTsN Soppeng yang didirikan tahun 1995 sudah berjalan sebagaimana mestinya.
"Prestasi Madrasah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, baik jumlah siswa yang sekarang telah mencapai 448 siswa, maupun berbagai prestasi kegiatan ektrakulrikuler telah ditorehkan baik tingkat kabupaten maupun provinsi," imbuhnya.
Di setiap kesempatan, lanjut Siliwarni, para guru juga mengikuti kegiatan untuk meningkatkan kemampuannya dan mengembangkan potensi yang dimiliki sebagai agen pembelajaran, agen perubahan sekaligus sebagai agen pembaharuan
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Soppeng, Afdal dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Kepala Bidang Penmad Kanwil Kemenag Prov Sulsel dalam rangka memberikan bimbingan dan motivasi dalam menjalankan berbagai program kegiatan Kemenag diantaranya adalah Moderasi Beragama dan Implementasi Kurikulum Merdeka..
"Alhamdulillah saya juga memberikan apresiasi kepada seluruh komponen dalam lingkup MTsN Soppeng atas capaian dan prestasi yang telah ditorehkan baik guru dan siswa siswa madrasah semoga hal ini bisa dipertahankan dan terus ditingkatkan,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Prov. Sulawesi Selatan H. Muhammad Tonang hadir sebagai narasumber menyebutkan bahwa setiap ASN sudah memahami dan mempraktekkan moderasi beragama.
"Keberhasilan moderasi beragama dalam kehidupan masyarakat dapat diukur melalui empat indikator utama yakni komitmen kebangsaan, anti kekerasan, sikap toleransi dan penerimaan terhadap tradisi lokal," bebernya.
Kaitannya dengan Implementasi Kurikulum Merdeka, M.Tonang mengungkapkan bahwa Bidang Penmad Kanwil Kemenag Sulsel sejak tahun 2020 telah membentuk Tim Pendamping IKM yang bertugas untuk mengawal pelaksanaan kurikum mandiri dan mengukur apa dan sampai sejauh mana hasil dari pelaksanaan kurikulum tersebut.
"Salah satu tujuan pendampingan kurikulum merdeka adalah agar para pendidik memiliki bayangan yang lebih jelas tentang kurikulum ini sehingga dapat memiliki materi dan pemahaman tujuan pendidikan yang jelas," pungkasnya.
Kegiatan Workshop ini di hadiri Kepala Seksi Penmad Kantor Kementerian Agama Kabupaten Soppeng Hj. Nur Rahmi, Kepala Madrasah, Ketua Komite, guru madrasah dan tim Bidang Penmad Kanwil Kementerian Agama Prov. Sulsel. (Ar)