30 Tenaga Kehumasan se Wilayah Kerja BDK Makassar Ikuti Diklat Teknis Kehumasan

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makassar, (Inmas Parepare) – Balai Diklat Keagamaan (BDK) Makassar menggelar Pendidikan dan Latihan (Diklat) Teknis Kehumasan yang berlangsung selama 7 hari (14 s/d 20 Agustus 2018) di Kampus BDK Makassar.

Sebanyak 30 orang tenaga kehumasan se wilayah kerja BDK Makassar mengikuti Diklat Teknis Kehumasan yang berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan, Prov. Sulawesi Barat, Prov. Sulawesi Tenggara, dan Prov. Sulawesi Tengah.

Tenaga kehumasan dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Parepare, Nurwina Busrah menjadi salah satu peserta diklat teknis kehumasan bersama 7 wakil dari Kantor Kemenag Kabupaten/Kota se Sulsel yakni Kemenag Kota Makassar, Kemenag Kab. Takalar, Kemenag Kab. Tana Toraja, Kemenag Kab. Toraja Utara, Kemenag Kab. Enrekang, Kemenag Kab. Bulukumba, dan Kemenag Kab. Sinjai.

Dalam laporannya, Ketua Panitia menyampaikan bahwa tujuan diadakannya diklat kehumasan adalah agar para peserta yang telah mengikuti diklat kehumasan dapat mempraktekkan tata cara kehumasan di tempat kerja masing-masing. Selain itu diharapkan para peserta diklat teknik kehumasan dapat mengelola kehumasan dengan baik dan berdaya guna.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag. Prov. Sulsel, H. Anwar Abubakar, S. Ag., M. Pd membuka secara resmi diklat kehumasan di Aula BDK Makassar yang dihadiri oleh pejabat struktural BDK Makassar, Selasa (14/8/2018).

Mengawali sambutannya, Kakanwil Sulsel menyampaikan bahwa kecintaannya terhadap BDK Makassar tidak akan pernah luntur dan akan terbawa sampai kapan pun. “Kesuksesan saya saat ini tidak terlepas dari pembinaan, penyempurnaan, dan penggemblengan dari BDK Makassar. Olehnya itu kalau mau menjadi Kakanwil maka rajin-rajinlah ikut diklat,” ungkapnya disambut tawa oleh peserta diklat.

Dikatakan juga bahwa peserta diklat harus memanfaatkan kesempatan yang telah diberikan untuk menimba ilmu dan pengalaman di BDK karena tidak semua orang bisa menginjakkan kaki di BDK menjadi peserta diklat. “ Sekarang sudah ada aplikasi SIMDIKLAT, sehingga pegawai yang telah mengikuti diklat yang sama akan tertolak di aplikasi, jadi tidak ada lagi yang bisa menjadi spesialis diklat. Olehnya itu manfaatkan dengan baik kesempatan untuk menimba ilmu dan pengalaman di Balai Diklat ini agar menghasilkan output tenaga kehumasan yang berdaya guna setelah kembali ke kantor masing-masing“ lanjutnya.

Kakanwil Sulsel yang baru saja dilantik ini juga menyebut bahwa humas tidak lagi dikatakan ujung tombak Kementerian Agama, namun lebih tepat dikatakan sebagai wajah Kementerian Agama karena humas bisa tampil terdepan dalam menginformasikan apa saja tentang Kementerian Agama.

Waktu dan tempat yang sama, juga dilaksanakan pembukaan Diklat Teknis Subtantif Penyuluh Agama Islam Angk. IX-X, Guru Matematika MI Angk. I-II. (nb/arf)

 


Daerah LAINNYA