Bontoharu (Humas Selayar) Sehubungan dengan terjadinya gerhana bulan di seluruh wilayah Indonesia termasuk Sulawesi Selatan, maka Pesantren Alquran Babussalam Almuchtariyah dan jajarannya yang terletak di kawasan Kepulauan Selayar laksanakan shalat gerhana bulan semalam, Selasa (8 November 2022).   

Pelaksanaan shalat gerhana bulan dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari guru, pembina, warga, dan santri. Proses pelaksanaan shalat gerhana yang dilanjutkan dengan khutbah berlangsung sampai tibanya waktu shalat isya.

Ahmad Ramadhani yang bertindak selaku imam shalat membaca ayat yang cukup banyak, 5 (lima) lembar pertama dari surat Albaqarah. Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad Saw. agar qiyam, ruku, dan sujud dilakukan dalam waktu yang panjang.

Merujuk pada pelaksanaan shalat gerhana sebagaimana yang disebutkan dalam hadits, Nabi Muhammad Saw. melaksanakan shalat dan khutbah sepanjang terjadinya gerhana.

Bertindak membawakan khutbah pada shalat gerhana adalah Ust. Muzakkir, alumnus Mahad Albir Makassar Sulawesi Selatan. Dalam khutbahnya Ust. Muzakkir mengulas panjang lebar bahwa terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari adalah bagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah Swt.

”Sesungguhnya gerhana matahari dan gerhana bulan terjadi adalah karena kekuasaan Allah swt. tidak terkait dengan kematian atau kesialan sebagaimana keyakinan masyarakat jahiliyah dahulu.” Ungkapnya.

Dalam ulasannya, Muzakkir menyebutkan ada 3 (tiga) pembagian manusia dalam memandang terjadinya gerhana; Ada yang memandangnya sebagai peristiwa alam semata, ada yang memandangnya sebagai sesuatu yang terkait dengan kematian atau kesialan seseorang, dan yang terakhir memandangnya sebagai tanda dari kekuasaan Allah Swt.

Dalam rangka mengamalkan anjuran Nabi Muhammad Saw. yakni memperbanyak sedekah saat terjadinya gerhana, salah seorang pembina berdiri menghimbau para santri agar berpartisipasi sedekah jariyah dalam pembangunan koperasi santri yang sementara dalam tahap pembangunan.