Kegiatan KUA Bontomarannu

Bimas Islam Kemenag Gowa Gelar Dialog Orientasi KMB di Mata Allo

Foto bersama pascadialog KMB

Bontomarannu (Humas Gowa). KUA Kecamatan Bontomarannu mengadakan Dialog Program Kegiatan Orientasi Kampung Moderasi Beragama yang terletak di Desa Mata Allo Kecamatan Bontomarannu, Rabu (5/7/2023).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Seksi Bimas Islam Sardy Yoelfa. Kepala KUA Bontomarannu Mashuri, Camat Bontomarannu Muhammad Syafaat Atmaja, Babinkamtibmas Polsek Bontomarannu, Babinsa Bontomarannu serta Sadrak Novianto Wakil ketua Majlis Gereja Desa Mata Allo, Sekretaris Desa Mata Allo dan Tokoh Masyarakat.

Sardy Yoelfa mengatakan bahwa Orientasi Kampung Moderasi ini merupakan angkatan pertama dan merupakan sub bagian dari program Kampung Moderasi yang titik lokasinya ada di Desa Mata Allo.
"Tujuannya untuk memperkenalkan tentang Moderasi Beragama serta prinsip – prinsip dan nilai – nilai Moderasi Beragama," cetusnya.

Sardy juga menambahkan bahwa orientasi ini memiliki tahapan tahapannya yaitu, Sosialisasi, kemudian Orientasi yang akan dilaksanakan 2 angkatan, Lokakarya dalam bentuk dialog kebangsaan dan terakhir Launching.

Sardy berharap, setelah launching program akan terus berlanjut dan masyarakat mengetahui bahwa Desa Mata Allo salah satu Kampung Moderasi Beragama di Gowa.

Syafaat, Camat Bontomarannu dalam sambutannya mengatakan hingga saat ini ia tidak pernah mendengar ada hal atau kejadian yang terkait dengan konflik beragama di Desa ini.

"Janganmaki jauh – jauh mencari contoh Moderasi Beragama, di Desa Mata Allo ini sudah memberikan contoh, bahkan semua suku ada disini dan dari dulu selalu rukun dan saling menghormati. Kalau ada persoalan atau bentrokan bukan terkait dengan agama," terangnya.

Sementara itu, Sadrak Novianto menyampaikan terkait Moderasi Beragama dapat ditinjau dari 3 aspek, Sosial, Agama dan Politik. Ada 3 poin yang harus diperhatikan, yaitu, Adanya upaya memperat persaudaraan tanpa melihat suku dan ras. Kemudian, Persatuan dan  kebersamaan dibangun bukan untuk menyamakan aqidah. "Dan terakhir, Toleransi dibangun atas saling pengertian dan saling menghargai," tegas Sadrak.(iar/OH)


Daerah LAINNYA