Amali, (Humas Bone) – Eksistensi Penyuluh Agama Islam
di tengah masyarakat kian menjadi bagian terpenting dalam pembangunan agama..
Tidak hanya membina Majelis Taklim dan Taman Pendidikan Al-Dur’an akan tetapi
semua yang berbaur agama Islam bagaikan sesuatu yang tak terpisahkan dengan
penyuluh.
Tampak dalam rumah duka, kegiatan pengajian dan takziah Al-marhumah H. Bondeng yang disampaikan Ustadz Saturdin S.P.d.I selaku Penyuluh Agama KUA Kecamatan Amali di Desa Wempubbu Kecamatan Amali, Ahad (14/03/21). Ujian dari sang pencipta kepada umatnya tidak pernah dijadwalkan. Salah satunya adalah kehilangan dari anggota keluarga yang dicintai. "Kullunafsin zaiqatul maut", setiap yang hidup akan menemui ajalnya.
Adapun dalam Tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Saturdin menyampaikan
bahwa, satu hal yang bisa kita lakukan kepada mayit adalah dengan
mendoakannya.Doa dari anak yang shaleh dan shalehah adalah terutama. Karena
bagaimanapun nantinya, kita semua akan kembali kepada sang Pencipta Semoga kegiatan ini, juga menjadi pegingat
kita kelak akan menghadapi hal yang sama. Karena sejatinya manusia akan
melewati pintu yang namanya kematian.Maka persiapkan diri kita dengan sebaik-baiknya.
Selaku Penceramah menyampaikan
pesan agar kita selalu membaca Al-Qur'an agar kita tidak sunyi didalam kubur,
mendirikan shalat 5 waktu, berbuat baik selama didunia. Mati adalah mati bagi
dunia tapi awal bagi kita di akhirat. Semua akan hilang apabila kita meninggal
dunia. Kita berserah diri kepada Allah agar mendapatkan sebuah jawaban.
Janganlah kita angkuh, dengki, serakah. Hiduo apa adanya, kita menyerahkan
hidup ini kepada Allah SWT. Mari kita berlomba-lomba. (rahmat/ahdi)