Kasi PAI: AGPAII Harus dibangun dengan ERAT

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Parepare, (Inmas Parepare) – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Kota Parepare menggelar Musyawarah Kerja Daerah (Muskerda) yang mengusung tema “AGPAII Untuk NKRI Islam Washotiyah Lil Alamin”, di Barugae Rumah Jabatan Walikota Parepare, Ahad (27/1/2019).

Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Forum Kajian Cinta Al-Qur’an (FKCA) Kota Parepare, Hj. Erna Rasyid, SE., M. Pd, sekaligus sebagai Pembina AGPAII Kota Parepare serta Dewan Penasehat AGPAII Provinsi Sulsel, Para Pengawas PAI mulai tingkat dasar sampai menengah, Ketua AGPAII Tingkat Kota Parepare, para Ketua DPC AGPAII tingkat kecamatan, Pengurus AGPAII Provinsi Sulsel, para Pembina Majelis Anak Saleh (MAS) di masing-masing sekolah, para Guru PAI pada semua tingkatan baik PNS maupun Non PNS.

Hadir juga Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Agama Islam (PAI), Dr. Muhammad Idris Usman, S. Ag., M.A. yang mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Parepare sekaligus memberikan sambutan pada Muskerda tersebut.

Di awal sambutannya, Kasi PAI menyampaikan salam hormat dari Kakankemenag Kota Parepare kepada seluruh hadirin yang mengikuti acara Pembukaan Muskerda DPD AGPAII Kota Parepare khususnya kepada Dewan Penasihat DPW AGPAII Provinsi Sulawesi Selatan, Hj.  Erna Rasyid Taufan, sekaligus memohon maaf karena tidak sempat menghadiri acara tersebut karena ada kegiatan dinas yang sama pentingnya dengan acara ini

Selanjutnya, Muhammad Idris Usman menyampaikan, ada tiga hal yang ditekankan dalam membangun sebuah organisasi termasuk dalam hal ini AGPAII, yang tersimpul dalam kata ERAT.

Pertama, E yaitu Elaborasi dan Kolaborasi. Sebagaimana diketahui bersama bahwa organisasi adalah sebuah wadah atau tempat berkumpulnya sekelompok orang untuk bekerjasama secara rasional, sistematis, terkendali, dan terpimpin untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Oleh karena itu, dalam sebuah organisasi dibutuhkan sebuah elaborasi dalam artian bekerja dengan cermat dan tekun dalam rangka mengembangkan organisasi.

Demikian pula dalam sebuah organisasi dibutuhkan kolaborasi. Kolaborasi yang dimaksud adalah bentuk kerjasama, interaksi, kompromi beberapa elemen yang terkait baik individu, lembaga dan atau pihak-pihak yang terlibat secara langsung dan tidak langsung yang menerima akibat dan manfaat.

Dalam organisasi termasuk AGPAII, tidak mesti semua pengurusnya memiliki karakter yang sama, bahkan dalam sebuah organisasi dibutuhkan karakter yang berbeda untuk saling melengkapi.

Contohnya, dalam sejarah Islam, para sahabat Nabi Muhammad SAW. memiliki karakter yang berbeda tetapi saling melengkapi. Abu Bakar as-Siddiq adalah sosok sahabat yang law profile, bijaksana, lembut dan rendah hati. Sedangkan Umar bin Khattab memiliki sifat tegas, pemberani, dan sederhana. Sementara Usman bin Affan sosok yang pemalu tetapi memiliki sifat kedermawanan yang luar biasa. Ali bin Abi Thalib mewakili sosok anak muda milenial yang cerdas, murah hati dan lapang dada. Semua karakter sahabat ini diperlukan dalam AGPAII untuk kemajuan dan pengembangannya ke depan.

Kedua, RA yaitu Rahmatan lil Alamin. Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) adalah organisasi Guru PAI yang memiliki visi “Mewujudkan Organisasi Profesi Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) yang profesional dalam rangka meningkatkan kualitas kepribadian Islam yang kaffah bagi peserta didik (siswa/murid) di sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD, SMP, SMA/SMK) menuju kemuliaan Islam dan kaum muslimin”.

“Oleh karena itu, Pengurus AGPAII Kota Parepare harus menjadi rahmatan lil-alamin, mengayomi dan menjadi teladan, baik dalam lingkungan sekolah maupun di tengah masyarakat”, tegasnya.

Di samping itu, Pengurus AGPAII Kota Parepare harus bersinergi dengan Pemerintah Kota Parepare khususnya dalam bidang keumatan, apalagi di setiap sambutannya walikota Parepare senantiasa menyampaikan bahwa Kota Parepare ini adalah kota santri dan kota ulama.

Dengan demikian, AGPAII Kota Parepare punya peluang dan kesempatan yang luas untuk mengambil peran dalam membantu Pemerintah Kota Parepare. Guru Agama Pendidikan Islam dapat mengambil peran khususnya di bidang pendidikan.

Ketiga, T yaitu Tawakkal. Dalam Muskerda, diharapkan keputusan yang diambil merupakan sebuah hasil musyawarah yang baik, boleh berbeda pendapat, tetapi kalau sudah kesepakatan, semuanya harus menerimanya dengan lapang dada. Musyawarah itu sendiri dimaknai sebagai sebuah proses pembahasan suatu persoalan dengan maksud mencapai keputusan bersama atau mufakat di mana mufakat sendiri adalah kesepakatan yang dihasilkan setelah melakukan proses pembahasan dan perundingan bersama. Hal yang sangat penting dalam menerima hasil musyawarah adalah Tawakkal.

Sebagaimana firman Allah SWT, dalam QS. Ali Imran (3): 159.

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Artinya: "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya."

Di akhir sambutannya, Kasi PAI mengucapkan terima kasih atas semua pihak yang telah berperan dan mengambil bagian dalam acara Muskerda, khususnya Ketua Tim Penggerak PKK Kota Parepare yang juga merupakan Dewan Penasihat DPW AGPAII Provinsi Sulawesi Selatan, Hj, Erna Rasyid Taufan yang berkenan menghadiri dan memberikan arahan dan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi.(miu/nb)


Daerah LAINNYA