Uluale (Humas Sidrap) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidenreng Rappang melalui Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD. Pontren) melakukan Verifikasi dalam rangka penerbitan Izin Operasional (Izop) Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Anwarul Qur'an, Senin (18/09/2023).
Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Anwarul Qur'an ini terletak di Jalam Poros Rappang, Kelurahan Uluale, Kecamatan Watang Pulu, hadir pada kesempatan tersebut Kepala Kantor Kemenag Sidrap, Muhammad Idris Usman beserta Kasi PD. Pontren, Masrurah Said dan Ketua Pokjawas, Husain.
Menurut Kakan Kemenag Sidrap, Verifikasi ini penting dilakukan dalam rangka untuk mengetahui keberadaan langsung Lembaga yang ada serta meninjau fasilitas dan sarana yang diperlukan sesuai dengan persyaratan penerbitan Izin Operasional.
"Kami tentu sangat mengapresiasi dan bangga apabila masyarakat Sidrap antusias dalam mendirikan lembaga Pesantren, namun sebagai legalitas formal yakni pengakuan dari Negara, maka perlu diluruskan Izop,"Ucap Muhammad Idris Usman
Senada dengan itu, Kasi PD. Pontren Kemenag Sidrap bersama Tim mengungkapkan bahwa sesuai dengan hasil verifikasi, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Anwarul Qur'an ini telah memenuhi persyaratan penerbitan Izin Operasional, untuk selanjutnya menunggu penyerahan langsung dari Pihak Kemenag kepada lembaga Pesantren.
Pada kesempatan tersebut, hadir dari pihak Pesantren, Pimpinan Pondok, Ustadz Syamsuddin, Ketua Yayasan H. Abd. Kadir serta seluruh Pengurus Yayasan dan Pembina Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Anwarul Qur'an.
H. Syamsuddin melaporkan bahwa saat ini PPTQ Anwarul Qur'an telah memiliki 58 Santri dari tiga kelas, untuk pendidikan formalnya sendiri saat ini masih berada di MTs Ponpes Al - Ansar Bacubacue.
.jpeg)
"Kita tentu berharap Pesantren kita ini dapat memiliki Madrasah Tsanawiyah sendiri, agar tidak lagi nebeng dilembaga formal lainnya, insya Allah ini merupakan progres kita kedepannya,"Ucap Wakil Ketua PCNU Sidrap tersebut
Pondok Pesantren yang memiliki lantai dan dinding tegel keramik ini didanai oleh seorang donatur yang telah mewakafkan 20% setiap pendapatan yang dimiliki dari Usaha Pabrik Berasnya. (Afd)
