Parepare, (Inmas Parepare) - Upacara bendera yang dilaksanakan di MAN 1 Kota Parepare pada hari Senin tanggal 11 November 2019 sedikit berbeda dari biasanya karena dirangkaikan dengan Peringatan Hari Pahlawan Nasional.
Pada kesempatan tersebut Syaiful Mahsan, Kepala MAN 1 Kota Parepare selaku pembina upacara mengingatkan peserta upacara tentang peristiwa perjuangan Bung Tomo yang membakar semangat para Pemuda dan Rakyat Indonesia khususnya arek-arek suroboyo untuk menolak kedatangan tentara Inggris dan lebih baik mati dari pada menyerah pada tentara Inggris waktu itu. Sutomo berorasi melalui Radio membakar semangat masyarakat Surabaya dengan pekik merdeka "Merdeka atau Mati. Allaahu Akbar".
"Bila Bung Tomo meneriakkan pekik merdeka di tahun 1945, maka saat ini kitapun meneriakkan Pekik Merdeka seraya mengumandangkan Allahu Akbar sebagai tanda kita siap melanjutkan perjuangan mempertahankan kemerdekaan NKRI dengan cara belajar keras, dan menunjukkan karakter kita sebagai bangsa yang merdeka. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar" lanjut Syaiful Mahsan.
Sebelum amanat pembina upacara, salah seorang siswa membacakan sebuah Sajak Perjuangan. Sajak yang telah dibukukan tahun lalu ini kembali digaungkan dan mendapat respon yang tinggi dari peserta didik sehingga gemuruh takbir terdengar di sela Upacara Hari Pahlawan ini. Ini kutipan sajak tersebut.
PEKIK MERDEKA DI LANGIT MADRASAHKU
Karya Syaiful Mahsan
Gegap gempita para Pejuang Kemerdekaan di Surabaya
Rakyat dan Tentara Indonesia takkan menyerah
10 November saksi gelora semangat
30.000 infanteri dihadang dengan Pekik Merdeka
Allahu Akbar…!
200.000 Rakyat Bandung bersatu padu
Selamatkan negeri dari kecamuk lautan api
Hangus harta, tanah, bahkan nyawa tak terkira
Yang terbakar dan tak hangus hanyalah semangat
Menggelegar, meraung Pekik Merdeka
Allahu Akbar…!
Mata dunia terbuka benderang di Yogyakarta
Serangan Umum 1 Maret bukti kami tak mau lagi dijajah
Pasukan milter penjajah dibuat kocar kacir di pagi buta
Semangat terus berkobar dengan Pekik Merdeka
Allahu Akbar…!
Saat Sang Saka Merah Putih terinjak-injak di Medan
Rakyat Indonesia bangkit bela kedaulatan negara
Genderang perang berkobar selama dua tahun
Gencatan senjata berakhir saat PBB mengakui Kemerdekaan
Konverensi Meja Bundar 1949
Semagat untuk bertahan dengan Pekik Merdeka
Allahu Akbar...!
Bingkisan kemerdekaanmu kuterima pahlawanku
Kukabarimu bahwa terompet penjajah kini makin kencang
Dulu wilayah teritorial diincarnya
Kini hati dan jiwa anak bangsa digerogotinya
Jutaan anak berjalan tanpa asa, hilang semangat
Ganja, Heroin, Putau, Ektasi, Pil koplo jadi pelurunya
Doktin Radikalisme, Esklusifisme menjebaknya
Kebebasan seksual jadi kebablasan
Dekadensi moral, tawuran, begal jadi panutan
Anak-anak bangsa sasaran utamanya
Hari ini 10 November 2019
Kami berikrar pegang estafet pejuanganmu
Melawan segala penjajah jaman now
Bersentajakan ilmu dan keteguhan iman
Di langit madrasahku kuteriak dengan Pekik Merdeka
Allahu Akbar…! (syf/win)