Kepala MTsN 6 Bulukumba Ikuti Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka

Perwakilan MTsN 6 berfoto bersama setelah mengikuti Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka, di Hotel Grand Imawan Makassar, pada Ahad (12/6/2022).

Dampang, (Humas Bulukumba) - Kepala madrasah dan beberapa tenaga pendidik MTsN 6 Bulukumba mengikuti Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka yang diselenggarakan oleh DPW PGMI Provinsi Sulawesi Selatan, bertempat di Hotel Grand Imawan Makassar, pada Ahad kemarin (12/6/2022).

Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Kemenag Sulsel, H Muh Qasim, mewakili Kakanwil Kemenag Sulsel. Sebanyak 500 peserta hadir pada acara pembukaan tersebut. Mereka merupakan perwakilan guru madrasah se-Sulawesi Selatan.

Hj. Yuspiani yang bertindak sebagai fasilitator pertama membuka workshop dengan menggugah mindset seluruh peserta dan menjelaskan keunggulan dari kurikulum merdeka.

"Segala sesuatu yang baru merupakan perbaikan dari sebelumnya. Sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, kurikulum merdeka dikembangkan menjadi kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berorientasi pada materi esensial dan pengembangan karakter serta kompetensi peserta didik." Jelas Yuspiani.

Selanjutnya, Syamsudduha selaku fasilitator kedua menyampaikan tentang asal-muasal penyusunan kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka di madrasah adalah kurikulum mata pelajaran selain PAI dan bahasa arab yang disusun oleh Kementerian Pendidikan,  Kebudayaan,  Riset dan Teknologi. Adapun untuk kurikulum mata pelajaran PAI dan bahasa arab khusus madrasah dikembangkan oleh Kementerian Agama dengan pendekatan nilai-nilai khas madrasah.

Syamsudduha juga menjelaskan bahwa kebijakan pemberlakuan kurikulum merdeka di madrasah akan dilakukan secara bertahap.

"Kurikulum merdeka pada madrasah akan dilakukan secara bertahap, insya Allah dimulai tahun ajaran 2022/2023, dan penerapannya juga dilakukan secara terbatas. Maksudnya, pada tahun pertama ini untuk tingkat MI hanya diterapkan bagi kelas I dan kelas IV,  untuk tingkat MTs hanya kelas VII, dan untuk tingkat MA hanya kelas X. Sementara kelas yang lainnya tetap menggunakan kurikulum 2013."

"Tidak semua madrasah dituntut untuk menerapkan kurikulum merdeka. Pada mulanya, hanya satu madrasah saja yang menjadi piloting atau madrasah percontohan, itu akan ditunjuk langsung oleh kasi penmad masing-masing daerah." Tambah ibu tiga anak tersebut.

Sementara itu, Kepala MTsN 6 Bulukumba, Nurmiah mengaku sangat senang mengikuti workshop dan mendapat pengetahuan yang komprehensif terkait kurikulum merdeka.

Ia bahkan sengaja mengajak beberapa rekan guru di jajarannya untuk mengikuti workshop agar mereka juga ikut mengenali kurikulum merdeka sehingga nantinya bisa diimplementasikan dengan baik dalam KBM di madrasahnya. (Nr/Ftr)


Daerah LAINNYA