Kitab Kuning Andalan Ponpes Nurul Ilmi Barukku

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Barukku (Inmas Sidrap) - Sebagai salah satu pondok pesantren dibagian timur Kab. Sidrap, pondok pesantren Nurul Ilmi Barukku terus berupaya untuk mencerdaskan para santri dan santriwati (tafaqquh fiddiin) terutama dalam ilmu-ilmu agama Islam, salah satu upaya yang dilakukan para pembina adalah dengan mengajarkan kitab kuning (kitab gundul). Kamis (14/3/2019)

Kitab kuning adalah salah satu khazanah keilmuan Islam yang tetap bertahan hingga saat ini, bahkan dalam kurikulum pendidikan di pondok pesantren, pengajian (pengkajian) kitab kuning merupakan salah satu rukun pesantren (arkanul ma'had) yang jika tidak terpenuhi, maka gugur identitasnya sebagai pesantren, pengajaran kitab kuning (kitabut turast) di pondok-pondok pesantren menjadi ruh keilmuan Islam yang terus dikembangkan dalam dunia pesantren.

Pondok pesantren Nurul Ilmi, sebagai salah satu pesantren di Kab. Sidrap, tetap istiqomah dalam mngajarkan ilmu-ilmu Islam yang digali dari kitab-kitab gundul karangan para ulama-ulama terdahulu (salafush sholih), meski masih terhitung  muda  (beroperasi sejak 2010) pondok pesantren Nurul Ilmi terus berupaya agar para santri dan santriwati memiliki bekal ilmu-ilmu Islam yang mumpuni sebelum mereka kembali ke masyarakat masing-masing, pembelajaran kitab kuning di pondok ini, dilaksanakan setelah sholat shubuh hingga pukul 6 pagi, adapun jenis-jenis kitab yang dijarkan meliputi kitab tafsir, akhlakh tasawwuf, fiqhi, tarikh dan hadist.

Adapun sistem pengajarannya, masih memakai sistem tradisional yaitu sistem sorogan ( mangngaji tudang) sebab sistem ini, masih sangat populer di kalangan pondok2 pesantren di nusantara.

Saat di temui di kediamannya Al ustadz baso irwansyah S.Pd.I yang merupakan pimpinan pondok pesantren Nurul ilmi, mrngatakan "hingga saat ini kami terus berinovasi dalam pembelajaran kitab kuning di pesantren ini, agar pembelajarannya tidak terkesan monoton dan membuat para santri tetap jenuh, dan kami berharap bahwa nantinya ada beberapa dari santri kami yang mampu mewakili kab. Sidrap, atau mungkin provinsi sulsel untuk mengikuti ajang musabaqah qiroatul kutub (MQK) sebagai salah satu ajang bergengsi dlm pembelajaran kitab kuning di indonesia "ungkapnya.(baso/ah)


Daerah LAINNYA