Bacari, (Humas Bulukumba) – Kelompok Kerja
Guru Madrasah Ibtidaiyah (KKG-MI) 001 Kabupaten Bulukumba mengadakan kegiatan perumusan
kisi-kisi dan soal ujian madrasah (UM) yang melibatkan guru kelas 4, 5, dan 6
beserta guru mata pelajaran yang mengampu mapel dikelas 4, 5 dan 6 se- KKM MIN
1 Bulukumba. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula MIN 1 Bulukumba, Rabu (30/03/2022).
Penulisan kisi-kisi
soal adalah kerangka dasar yang dipergunakan untuk menyusun soal dalam evaluasi
proses pembelajaran. Dengan adanya kegiatan ini, maka guru diharapkan dapat
dengan mudah menyusun soal evaluasi secara mandiri. Inilah yang nantinya
memberikan batasan ujian dan sasaran bagi guru dalam melakukan penilaian kepada
siswa.
Adapun madrasah
yang tergabung dalam Kelompok Kerja Madrasah (KKM) MIN 1 Bulukumba, diantaranya
MIS Padi, MIS Bangkeng Buki, MIS Anrihu Bonto Bontoa, MIS Darul Ulum Jalanjang,
MIS Al Mubarak, dan MIN 1 Bulukumba. Jumlah peserta yang hadir dari tujuh
madrasah sebanyak 60 orang yang dibagi dalam beberapa kelompok sesuai mapel
yang diampunya.
Tujuan
dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah untuk mempersiapkan madrasah menjelang
pelaksanaan ujian madrasah yang rencananya akan digelar pada awal mei
mendatang, sehingga perlu dilaksanakan perumusan kisi-kisi soal dan penyusunan soal
UM.
Hadir dalam
kegiatan ini Pengawas Bina MI, Karesugi Sampara, S.Ag.,M.Pd.I dan Kepala
Madrasah se-KKM MIN 1 Bulukumba, Guru-guru kelas 4, 5 dan 6, serta guru PAI, PJOK,
SBDP dan Mulok yang mengajar ditingkatan kelas tersebut.
Dalam sambutanya,
Pengawas MI Karesugi Sampara menyampaikan bahwa penyusunan kisi-kisi soal ini
bukanlah hal yang baru bagi bapak ibu guru, karena sudah sering bapak ibu
lakukan di madrasah masing-masing, baik kisi-kisi penilaian harian (PH), penilaian
tengah semester (PTS) maupun penilaian akhir semester PAS dan penilaian akhir
tahun (PAT).
“Penulisan
kisi-kisi ini bertujuan sebagai alat ukur bapak ibu guru untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan peserta didik dan kemampuan kita sebagai guru dalam mengajarkan
setiap KD-KD tersebut, Berhasil tidaknya seorang guru dalam mengajar ketika hasil
penilaian peserta didik kita baik dan terukurâ€. Paparnya
“Ketika peserta
didik nilainya buruk maka seorang guru intropeksi diri, ini bukan karena
kelalain peserta didik, tapi kita ukur diri sendiri dimana letak kekurangan
saya sebagai guru. Dan begitu juga ketika peserta didik nilainya bagus bukan
juga karena peserta didiknya, melainkan karena kecerdasan gurunya dalam
mendidiknya†Ungkap Pengawas
Lebih lanjut,
Pengawas mengatakan, hal terpenting yang harus kita lakukan sebagai guru dalam
penyusunan kisi-kisi dan soal ini adalah kesepakatan bentuk soal dan jumlah
soal. Jadi kita sepakati dulu baik bentuk soal maupun jumlah soalnya. Imbuhnya
Serentak para
peserta KKG menyebutkan bentuk soal dan jumlah soal yang harus mereka buat. Kesepakatan
yang dibuat pada kegiatan ini adalah Bentuk soal PG dan uraian untuk mapel umum
dengan jumlah 45 butir soal dengan rincian 40 PG dan 5 uraian, Untuk mapel PAI
bentuk soalnya Pilihan Ganda dengan jumlah 30 butir soal, Untuk mapel PJOK dan
SBDP bentuk soalnya Praktek dan Muatan Lokal (Mulok) dikembalikan kepada
madrasah masing- masing.
Khusus untuk mata
pelajaran matematika, Salah seorang guru mapel matematika MIN 1 Bulukumba,
Asriadi mengusulkan Bentuk soal dan jumlah soalnya dan disepakati bentuk soal
pilihan ganda 30 butir soal dan uraian sebanyak 5 soal dengan jumlam
keseluruhan 35 butir soal.
Ditengah-tengah
kesibukan para guru menyusun kisi-kisi soal, Kepala MIN 1 Bulukumba, Nelvy memberikan
support kepada seluruh peserta KKG agar tetap semangat, “Ayo bapak ibu guru
hebat, tetap semangat karena di tangan bapak ibu akan melahirkan generasi siswa
madrasah yang hebat pulaâ€. Kata Nelvy menyemangati peserta KKG.
Diakhir kegiatan,
Pengawas berharap mudah-mudahan kegiatan ini memberikan motivasi bagi para guru
dalam meningkatkan dan mengevaluasi kinerjanya masing-masing di dalam menyusun
soal dan kisi-kisi UM". Tutup ibu pengawas (Asriadi/Ady)