Maros (Humas Maros)-Penyuluh Agama KUA Kecamatan Cenrana melaksanakan pembinaan petani madu pada Kelompok Bulutanete Bolaparang Dusun Pattiro Desa Labuaja Cenrana, Jumat (30/7/2021).
Hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan kelestarian kawasan hutan dan juga menjaga kualitas madu hutan, sehingga citra komoditas unggulan lokal tersebut tetap terjaga.
Patahuddin S.Ag Penyuluh Agama Islam, mengatakan bahwa pembinaan yang dilakukan, salah satu tujuannya agar masyarakat mengerti esensi agama dalam usahanya, kejujuran, termasuk tidak mencampur madu dengan bahan lain yang dapat berakibat bagi citra dan kesehatan konsumen.
“Terlebih di tengah kebutuhan madu asli untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Di tengah pandemi seperti sekarang ini, sistem imunitas tubuh memang menjadi kunci. Sebab, dengan memiliki sistem imunitas tubuh yang baik, tak mudah terjangkit Covid-19,â€ujar Patahuddin.
Kepala KUA Kecamatan Cenrana H. Mustafa berharap para petani madu menghindari hal yang dapat membahayakan konsumen dan dapat merusak citra petani madu apalagi madu oplosan atau palsu. Tak dapat dipungkiri, saat ini banyak penjual nakal, madu oplosan di pasaran.
“Hal ini memaksa kita untuk lebih berhati-hati dengan produk-produk tiruan. Bukan sehat yang didapat, justru bisa sakit. Masyarakat sudah paham baik-buruknya,â€kata Mustafa.
“Hal ini dilakukan juga untuk mendorong agar setiap petani madu memiliki label Halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), yang adalah sebuah badan yang terbentuk di bawah naungan Kementerian Agama pada kemasan produk. Dengan adanya label halal BPJPH maka dapat dipastikan produk tersebut halal dan sehat,â€ujarnya. (Jufri/Ulya)