Takalar, Humas Takalar , Berlangsung di aula Imannindori , Pj. Bupati Takalar Dr. Setiawan Aswad menerima kafilah MTQ Kota Makassar , Selasa 30 April 2024.
Ia di dampingi Pj. Ketua TP PKK Takalar Sri Astuti Thamrin , Sekda Takalar H. Muhammad Hasbi dan Kepala Kantor Kemenag Takalar H. Solihin.
Pelaksanaan MTQ ke 33 tingkat Prov. Sulsel dipusatkan di Kabupaten Takalar dan akan berlangsung mulai tanggal 2 sampai 8 Mei 2024.
Kafilah Makassar menjadi rombongan kafilah pertama yang datang ke Kabupaten Takalar untuk mengikuti acara MTQ ke.33 tingkat Provinsi Sulsel.
Kabag Kesra Kota Makassar selaku Pimpinan rombongan Kafilah kota Makasaar Muh. Syarif dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi dan rasa bangga terhadap penyambutan pemerintah kabupaten takalar.
Ia menjelaskan bahwa Kafilah dari kota Makassar sebanyak 100 orang yang terdiri dari Pendamping Official dan Para Peserta MTQ siap membawa juara untuk Kota Daeng, ungkapnya.
“Kami lebih awal datang ke takalar karena jarak antara kota makassar dengan kabupaten Takalar sangat dekat, dan kami ingin menyesuaikan dan beradaptasi dengan masyarakat takalar.” Ujarnya.
Pj. Bupati dalam sambutan penerimaannya menyampaikan bahwa alhamdulillah hari ini kita menerima tamu pertama kafilah dari kota makassar dalam rangka penyelenggaraan MTQ ke.33
“Saya berharap rombongan tinggal di takalar selama pelaksanaan MTQ berlangsung karena takalar pasti menawarkan hal yang berbeda, dimana takalar memiliki sudut-sudut yang tidak didapatkan di kota makassar. Takalar memiliki garis pantai yang sangat panjang dengan dinamika masyarakat yang menangkap dan menjual sendiri hasil tangkapannya, takalar juga memiliki warung makan yang memiliki kesan berbeda.” Jelas Pj. Bupati.
Ia juga menambahkan, sebagai tuan rumah kami belajar dimana dalam proses belajar itu kami punya referensi dari pelaksanaan MTQ sebelumnya ditempat lain. Kami juga berharap teman-teman dapat mengikuti prosesnya dari awal sampai akhir dengan baik. Dan dengan MTQ ini disamping penguatkan prestasi juga dapat menjalin silaturahmi sebagai umat muslim dalam satu bangsa sehingga dampak reliqiusnya dapat dirasakan bersama. ( D,Tola )
