As'adiyah Galung Beru

Materi Ke-As'adiyahan, Pimpinan PP. As’adiyah Galung Beru Sampaikan ini Pada Siswa Baru

Materi Ke-As'adiyahan, Begini Penjelasan Pimpinan Ponpes As’adiyah Galung Beru di Hadapan Peserta Matsama

Galung Beru, (Humas Bulukumba) – Pimpinan Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru, Gurutta Drs. Abd. Azis Nonci, M.Pd.I didaulat sebagai pemateri pada kegiatan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama) MTs PP. As’adiyah Galung Beru Tahun Pelajaran 2022/2023. Kamis, 14/07/2022.

Adapun materi yang disampaikan Pimpinan Pesantren adalah materi Ke-As’adiyahan. Materi ini merupakan materi wajib disetiap tahun pelaksanaan Matsama.

Dalam menyampaikan materinya, Pimpinan Pesantren menjelaskan, bahwa Pondok Pesantren Asadiyah berdiri sejak 1930, di Kota Sengkang Kab. Wajo, pesantren tertua di Sulawesi Selatan.

“Hingga hari ini, As'adiyah tetap eksis dan terus mencetak ratusan ribu santri yang tersebar di berbagai pelosok dunia,” jelasnya.

Lebih lanjut, Pimpinan Pesantren menjelaskan, Ulama-ulama sekaliber seperti imam Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar, atau yang lebih tua dari itu seperti pendiri Pesantren DDI Mangkoso, KH Abdurrahman Ambo Dalle, pendiri Ponpes Yayasan perguruan Islam Beowe (Yasrib) Soppeng, KH Daud Ismail, pendiri Ponpes Nurul Azhar Talawe Sidrap, KH Fathuddin Sukkara adalah alumni As'adiyah.

Dua tahun sebelum didirikan, tepatnya 1928, KH Muhammad As'ad atau yang dikenal Gurutta Puang Haji Sade yang tinggal di Mekkah, Arab Saudi pulang ke tanah leluhurnya di tanah Bugis di Sengkang, Kabupaten Wajo.

“Mulanya, Puang Haji Sade cuma membuat halaqah rutin di kediamannya di sebelah barat Masjid Jami' (yang menjadi cikal bakal Ponpes As'adiyah). Dua tahun berselang, halaqah rutin itu pun dilakukan di Masjid Jami', dan dibentuklah satuan pendidikan dengan nama Madrasah Arabiyah Islamiyah (MAI), yang kelak dikenal sebagai Ponpes As'adiyah,” lanjutnya.

Syiar-syiar Islam tak sekadar dilakukan di mimbar-mimbar masjid. Jauh sebelumnya, AGH Muhammad Yunus Martan menggunakan radio untuk menyebarkan Islam.

Teranyar, metode live streaming juga digunakan As'adiyah untuk menyebarkan syiar Islam. Melalui As'adiyah Channel, muballiq-muballiq pun kian dituntut untuk menguasai teknologi.

Tak cuma di bidang teknologi, AGH Rafii Yunus Martan yang merupakan guru besar di UIN Alauddin Makassar adalah salah satu penggagas aksara lontara di MS Word.

Kini, As'adiyah tetap eksis hingga hari ini dan terus mencetak santri-santri. Hampir semua pondok pesantren, diisi oleh alumni As'adiyah.

Pemateri juga menjelaskan tentang amaliyah-amaliyah As’adiyah, madzhab, fiqih, dan akhlak As’adiyah. (JSI)


Daerah LAINNYA