Allakkuang (Inmas Sidrap) – Pondok Pesantren DDI As Salman yang bertempat di Allakkuang kembali mengadakan pelatihan dan bimbingan membaca Kitab Kuning dengan Metode Mumtaz yang keenam kalinya selama 4 hari sejak tanggal 16 hingga 19 September 2018.
Berbeda dari pelatihan-pelatihan sebelumnya, saat ini pelatihan juga diikuti oleh perwakilan santri dari beberapa Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Sidenreng Rappang diantaranya Pondok Pesantren Nurul Azhar Talawe, Pondok Pesantren Darus Sa’adah As Adiyah Lancirang, dan Pondok Pesantren Al Anshar Bacu-Bacue.
Tak hanya santri yang bersemangat mengikuti kegiatan tersebut, justru guru mata pelajaran Bahasa Arab dari Pondok Pesantren tersebut juga antusias mengikuti pelatihan Training of Trainer yang mana metode yang dipelajari tersebut nantinya akan dipraktekkan di masing-masing Pondok Pesantren.
DR. Alimin, M.Ag sebagai instruktur sekaligus dosen di Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah tersebut mengungkapkan bahwa Pondok Pesantren As Salman merupakan salah satu Pondok Pesantren yang paling sering mengadakan pelatihan ini se Sulawesi Selatan dan sudah melahirkan santri dan santriwati yang mampu mengi’rab ayat-ayat Al Qur’an yang diberikan.
Kepala Kantor Kementerian Agama (H. Irman, S.Ag.,M.Si) yang memberikan arahan sekaligus menutup kegiatan mengungkapkan perasaan bangga kepada Pondok Pesantren yang mengikuti pelatihan tersebut.
“Kami bangga dengan adanya kegiatan seperti ini yang diikuti oleh beberapa Pondok Pesantren, kedepannya kami mau bukan hanya Pondok Pesantren As Salman akan tetapi Pondok Pesantren seluruh Sidrap tergabung dengan metode mumtaz yang sudah terbukti berhasil”, ungkapnya.
Lebih lanjut, Kakan Kemenag juga menyampaikan keinginannya selama beliau menjabat sebagai Kepala Kantor bahwa Kabupaten Sidrap harus kembali menjadi tempat lahirnya ulama-ulama masa depan yang menguasai Kitab Kuning.
Disela-sela arahannya, beliau menunjuk beberapa santri yang kemudian diberikan potongan-potongan ayat untuk dii’rab dan ditanya tentang kedudukannya dalam Bahasa Arab. Semua pertanyaan yang dilontarkan kepada santri mampu dijawab dengan baik yang membuat H. Irman lebih bersemangat dan memberikan tantangan kepada Ketua Forum Pimpinan Pondok Pesantren yang juga hadir pada kegiatan tersebut untuk mengajak seluruh Pondok Pesantren berkolaborasi dalam mempelajari Kitab Kuning yang merupakan ciri khas Pondok Pesantren. (Humsid)