Model Pembelajaran Blended Learning menjadi Pilihan MA Ma'arif Lasepang di Masa Pandemi

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Bantaeng (Humas Bantaeng) Pandemi sampai saat ini belum berakhir. Sehingga Pembelajaran peserta didik pun belum berlangsung secara tatap muka. Kebanyakan madrasah melaksankan pembelajaran dengan membagikan LKPD ke rumah peserta didik. Dan ada juga yang melaksankan pembelajaran daring melalui aplikasi saja.

Tidak seperti madrasah pada umumnya MA Ma'arif NU Lasepang mulai semester genap ini menerapkan proses pembelajaran dengan Model Blended Learning yaitu sebuah pembelajaran yang menekankan kolaborasi dari beberapa mata pelajaran dengan mengedepankan kolaborasi pada Kompetensi Dasar ( KD ) esensial, sehingga tugas akhir yang harus diselesaikan peserta didik tidak menumpuk dan menjadi beban tersendiri bagi peserta didik di masa pandemi seperti sekarang ini.


Kepala madrasah MA Ma'arif NU LASEPANG yang juga merupakan inisiator penerapan Blended Learning ini, yakni Ibu Sitti Zuhraeni,S.Pd berharap pembelajaran ini dapat memberikan dampak positif bagi pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran di masa pandemi kali ini dan dapat memberikan keleluasaan kepada peserta didik untuk mengakses informasi terkait materi-materi yang ada. Beliau juga menyampaikan bahwa telah berdiskusi dengan Pengawas Madrasah terkait sistem pembelajaran yang akan diterapkan oleh Madrasahnya dan Alhamdulillah di respon dengan baik.

Wakil Kepala Madrasah bagian kurikulum MA Ma'arif NU Lasepang, yakni Pak Anwar,S.Pd,.M.Pd menyampaikan bahwa, sistem pembelajaran ini sangat membantu peserta didik dalam pembelajaran di masa pandemi. Karena peserta didik tidak lagi dibebankan tugas yang menumpuk dari setiap guru mata pelajaran yang ada, tetapi mereka cukup mengerjakan 2 tugas kelompok dari semua mata pelajaran yang berkolaborasi. Namun pembelajaran Via Whatsapp tetap diaktifkan sebagai kontrol bagi peserta didik.

Pembelajaran Blended Learning yang diterapkan oleh pihak Madrasah disambut baik oleh para peserta didik. Menurut salah seorang peserta didik yang juga Ketua Osis yakni Riki Hayatul Firman merasa sangat senang dengan model Blended Learning ini. Dia dan teman-temannya cukup mengerjakan tugas kelompok yang diberikan, dan dia juga merasa tertantang untuk berpikir kritis karena harus mengaitkan materi yang satu dan yang lainnya.

Pembelajaran Blended Learning diterapkan kepada semua tingkatan. Namun khusus kelas XII dituntaskan sampai pekan kedua maret, mengingat pekan ketiga sudah memasuki Ujian Madrasah, sehingga pagi tadi sudah terkumpul hasil akhir dari setiap kelompok yang ada di kelas XII. Ada yang mengumpulkan Makalah, powerpoint, serta ada juga yang mengumpulkan hasil eksperimen yakni pembuatan Lilin aromaterapi.

Kegiatan ini ternyata dapat memacu kreatifitas peserta didik dalam pembelajaran di masa pandemi kali ini. MA Ma'arif NU Lasepang akan selalu melakukan inovasi demi terciptanya pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, sehingga kedepan menghasilkan sumber daya yang berkualitas dan berakhlakul karimah. (Sapar/Fajar Nur)


Daerah LAINNYA