Bontomarannu (Humas Gowa). MTsN Gowa mengadakan kegiatan workshop Implementasi Kurikulum Merdeka di Hotel UIN Alauddin, Rabu (19/7/2023). Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 70-an peserta  berasal dari pendidik MTsN Gowa dan beberapa kepala madrasah beserta gurunya dari KKM wilayah 2.

Sekretaris Pokjawas Madrasah sekaligus Pengawas Bina MTsN, Mawardin Said dalam amanahnya saat membuka workshop menyampaikan stimulus kepada semua peserta, bahwa tuntutan perubahan kurikulum esensinya terjadinya perubahan perilaku.

Perubahan perilaku yang diharapkan menurut Mawardin, kepala madrasah, guru, dan siswa. Ada tiga komponen yang diharapkan berubah, yakni kognisi, afeksi, dan konasi.

Kepala MTsN Gowa Mansur Patiroi saat menyampaikan sambutannya mengapresiasi semangat belajar para guru. "Berulang-ulang kali disuguhi ilmu agar disegarkan dan lebih tahu lagi," ungkapnya.

Menurutnya yang paling urgen dalam IKM adalah bagaimana cara modul dan turunannya. Harapannya baik kepada segenap pendidik MTsN Gowa maupun 11 Kamad lainnya beserta gurunya tercerahkan setelah mendapat materi IKM ini.

Ketua panitia, Wahida Jamaluddin dalam laporannya menyebutkan bahwa workshop ini didanai anggaran pemerintah melalui dana BOS DIPA MTsN Gowa. Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik melalui pembinaan guru agar setelah mendapatkan bimbingan melalui workshop bisa lebih profesional, inovatif dan berbudaya dalam memberikan pembelajaran di kelas.

Berlangsung sehari penuh, workshop menyuguhkan 4 materi, yaitu kebijakan regulasi terbaru Kementerian Agama oleh Kepala Kantor Kemenag Gowa, H. Aminuddin. Selanjutnya, materi Moderasi Beragama, disampaikan oleh Ketua Pokjawas Madrasah Syaifuddin Hanafi.

Selanjutnya, materi inti workshop, Pembuatan Modul Ajar Kurikulum Merdeka, narasumbernya Dr. Andi Nurjana, Widyaswara Balai Diklat Keagamaan Makassar. Materi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Al-Amin (PPRA) disampaikan oleh Dr. Rudi Mansur, Widyaswara LPMP Makassar.(SN/OH)