Nikmati Malaming, Malah Bahas MTQ Sulsel 2022

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Tibojong, (Humas Bone) - Bersantai di malam minggu, bukan berarti keluar dari konsep program kerja untuk lingkup Kementerian Agama Kabupaten Bone. Program yang terukur dan terarah, menjadi keinginan bersama. Semua harus terencana dan dimaneg sejak dini mulai dari hal terkecil hingga yang besar.

Telah diketahui bahwa 24 - 29 Mei 2022 telah diputuskan akan digelar suatu ajang bergensi yang kental dengan ke Islamannya, yaitu MTQ ke XXXII tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Bone yang menjadi tuan rumah. Tentunya sebagai tuan rumah tidak akan kecewakan para kafilah dan ofisial dari 23 Kabupaten / Kota se Sulsel. 

Mereka datang dengan membawa sejuta rasa dan pemahaman jika Bone dikenal dengan etnisnya "Sipakatau Sipakalebbi, Makessing Werekkada na Matanre Siri".

Sebagai tuan rumah juga berharap, dikala para kafilah kembali ke daerah masing-masing, mereke pulang dengan membawa sejuta kesan baik yang sulit untuk dilupakan selama berada di Kota Beradat, Bumi Arung Palakka. Jika jadwal MTQ enam hari, bagaimana peserta merasa ingin tinggal lebih lama lagi.


Inilah yang menjadi perbincangan hangat di Cafe dan Resto Alfin di Kelurahan Tibojong, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Jl. Yos Sudarso, poros Kota Bone - Bajoe, Sabtu (19/2/2022) malam. Bagaimana Bone kesannya jauh berbeda dengan kabupaten lain diajang MTQ.

Tampak Kepala Kantor Kemenag Bone Wahyuddin Hakim bersama Pejabat Pengawas di jajarannya yakni Kasubag TU Ahmad Yani, Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abustan, Kepala MIN 8 Bone Harnidah dan beberapa PTT Kantor Kemenag Bone sedang membahas teknis pelaksanaan MTQ.

Adapun yang dibahas, penjemputan kafilaj, jamuan kafilah di tempat penerimaan yang berlokasi di Aula Masjid Agung Bone. Mengupayakan akan memberikan snack atau cemilan untuk setiap Kabupaten Kota di lokasi pemondokan dari Satker.

"Nanti puang kami bagi jadwal saja. Misalkan hari ini, Satker ini yang membagikan kue ke Kabupaten ini, dan langsung di rumah dapurnya saja," pendapat Harnidah kepada Kakan Kemenag Bone.


Selain itu, stand pameran MTQ menjadi rancangan juga dalam pembahasan itu malam. Objek yang akan dipamerkan tidak keluar dari keterampilan khas warga Bone.

"Songko recca misalnya, ini banyak suka orang dari luar," ungkap Kakan Kemenag Bone. (Ahdi)


Daerah LAINNYA