Pembinaan Pengurus Gereja Katolik

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makassar, (Inmas Sulsel). Bimbingan  Masyarakat (Bimas) Katolik Kantor Wilayah  Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan,  menyelenggarakan Pembinaan Pengurus Gereja Katolik, di Hotel Same Jl. Pattimura No. 9 Makassar, 6 hingg 8 Agustus 2018. 

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Kanwil  Kemenag Sulsel, diwakili Kepala Bagian Tata Usaha,  Drs. H. Abdul Wahid, SH., MH., turut hadir Pembimbing  Masyarakat (Pembimas) Katolik,  Drs. Antonius Yunanto U.N., M.A.P.

Kabag TU dalam sambutannya,  saat membuka acara pembinaan mengatakan bahwa,  untuk mewujudkan sebuah keharmonisan dan kedamaian di tengah-tengah masyarakat,  diperlukan toleransi hidup antar umat beragama,  dan toleransi hidup  intern umat beragama.

Karena agama sendiri, lanjut Abdul Wahid, adalah bagian dari sebuah kedamaian,  dan menjadi keniscayaan bahwa orang yang beragama,  akan memiliki kepribadian dan karakter,  untuk melaksanakan ajaran agamanya  dengan sebaik-baiknya.

Menurut Kabag TU,  pada kegiatan pembinaan yang mengambil tema ‘’Peran Pengurus Gereja Katolik dalam Hidup Menggereja dan Hidup Bermasyarakat’’, diperlukan peran dari para pengurus gereja,  untuk mewujudkan keharmonisan dalam membangun sebuah wadah,  sebagai tempat beribadah dan melakukan penyembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa.    

‘’Dari dulu tokoh-tokoh agama,  telah menjalin hubungan yang harmonis dari seluruh  pemeluk agama,  dalam upaya membangun sebuah komunitas keberagamaan,  untuk meningkatkan pembinaan terhadap umat beragama masing-masing, tidak hanya dari pemeluk agama Katolik,  tapi dari Kristen, Hindu, Buddha,  Khonghucu,  dan Islam,  telah bersatu membagun negara kesatuan Republik Indonesia.

Dikatakan Abdul Wahid, tidak saja di kalangan antar umat beragama,  tapi di kalangan intern agama Islam misalnya sebagai contoh dapat kita lihat keterpaduan para tokoh-tokoh Islam dan bersatu mewujudkan kedamaian.

Tokoh-tokoh agama Islam seperti KH. Ahmad Dahlan,  dan  KH.  Wahid Hasyim telah berupaya membagun sebuah keharmonisan,  dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan di Republik ini.   

Pada kesempatan itu, Kabag TU meminta pengurus gereja,  dan secara umum para tokoh agama,  untuk segera mengawal umat dalam memberikan kekuatan dan mengambil peran pemberdayaan umat,  sehingga kegiatan-kegiatan keagamaan,  dapat berjaan dengan aman dan tenteram.

‘’Bapak/Ibu yang sangat dekat dengan umat,  bisa menyampaikan pesan-pesan moral keagamaan,  dalam membangun kemaslahatan umat, sebagai upaya mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,’’ tandas Abdul Wahid.

Kabag TU yang juga menyampaikan materi berjudul ‘’Kebijakan Kantor Wilayah  Kementerian Agama  Provinsi Sulawesi Selatan  dalam Bidang Penbinaan Umat Beragama’’,  mengatakan,  seluruh agama bisa berperan dalam memberdayakan penyuluh-penyuluh agama masing-masing.

Selain itu,  menyelenggarakan pertemuan/dialog pemuda lintas agama,  peningkatan wawasan multikultural melalaui guru-guru agama masing-masing.

Sebelumnya,  Pembimas Katolik Kanwil Kemanag Sulsel Drs. Antonius Yunanto U.N., M.A.P.,  melaporkan Pembinaan Pengurus Gereja Katolik,  diikuti 40 orang peserta,  dengan rincian  12 kab/kota masing masing Toraja Utara (6), Tana Toraja (6), Parepare (4),  Soppeng (2),   Pinrang (1),  Bantaeng (2), Luwu (3),  Palopo (1),  Luwu Utara (1), Luwu Timur (3), Gowa (1),  dan Makassar (10) orang.

Adapun materi yang disajikan pada acara pembinaan ini,  adalah 1)Kebijakan Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan dalam Bidang Pembinaan Umat Beragama oleh Drs. H. Abdul Wahid SH, MH, 2)Visi dan Misi Ditjen Bimas Katolik oleh Drs.  Antonius Yunanto U.N, M.A.P., 3)Hal-Hal Konkrit Menyangkut Pemimpin Ibadat oleh P. Paulus Tongli, Pr. 4)Dewan Keuangan KAMS dan Pedoman Keuangan oleh P. Julius Malli Pr. 5)Kebijakan BP3 KAMS oleh P. Frans Nipa PR, dan 6)Peran Pengurus Gereja Katolik pada Lembaga Masyarakat dan Pemerintah oleh Viani Oktavianus, SH, MH. (dir)

 


Daerah LAINNYA