Penguatan Moderasi Beragama di MTsN 3 Bone, Bentuk Pendidikan Toleransi Siswa

Lappariaja, (Humas Bone) – Indonesia sebagai negara yang majemuk, dengan keragaman masyarakat, agama, dan budaya, perlu mempertahankan kesatuan dan persatuan melalui sikap moderat dalam beragama dan berbudaya. Untuk mencapai tujuan ini, Kementerian Agama RI telah menjadikan Moderasi Beragama sebagai program prioritas, yang wajib diimplementasikan di seluruh jajarannya. Bahkan, sikap moderat perlu ditanamkan sejak dini pada siswa.

Dalam rangka mendukung program tersebut, MTsN 3 Bone di Kecamatan Lappariaja mengadakan kegiatan Penguatan Moderasi Beragama bagi siswa pada Sabtu, 26 Oktober 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 67 siswa dari berbagai perwakilan kelas dan pengurus organisasi siswa. Kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman siswa terhadap konsep moderasi dalam beragama.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone, H. Abdul Rafik, hadir sebagai narasumber utama. Ia membuka materi dengan mengajukan pertanyaan kepada para siswa mengenai pengertian moderasi beragama. Hasilnya, hanya sebagian kecil siswa yang sudah memiliki pemahaman dasar tentang konsep tersebut.

Dalam pemaparannya, H. Abdul Rafik menjelaskan bahwa moderasi dapat diartikan sebagai sikap "berada di tengah dan menjaga keseimbangan," yang berarti tidak memihak atau membedakan. Menurutnya, dalam konteks agama, moderasi beragama adalah menghargai keyakinan orang lain dan melihat setiap manusia sebagai makhluk ciptaan Allah. "Sikap kita sebagai manusia adalah membina, bukan menghina," ujar Abdul Rafik.

Lebih lanjut, ia menggarisbawahi pentingnya toleransi dalam beragama dan berbudaya. Toleransi agama, menurutnya, adalah bagaimana kita menghargai orang lain dalam melaksanakan ibadahnya. Sebagai contoh, ia mengilustrasikan peran wasit dalam pertandingan, yang harus netral tanpa berpihak pada tim mana pun, “namun jangan tong ikuti sifatnya wasit yang selalu mencari kesalahan pemain,” ujarnya sambil senyum.

Kegiatan penguatan moderasi beragama di MTsN 3 Bone ini berjalan lancar dan sukses, menciptakan atmosfer pembelajaran yang positif di antara siswa. Program ini diharapkan dapat membentuk generasi muda yang toleran dan moderat dalam keberagamaan dan kebudayaan, sebagai wujud kontribusi mereka dalam menjaga keutuhan NKRI. (ahdi)


Daerah LAINNYA