Bulukumba, (Humas Kemenag) – Kementerian Agama Kab. Bulukumba bekerja sama dengan Perkumpulan Wirausaha Muslim Indonesia (PWMI) menggelar bimbingan wirausaha kepada 40 penyuluh Agama Islam non PNS se- Kabupaten Bulukumba.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pemberdayaan Ekonomi Muslim Menuju Wirausaha Mandiri yang dilaksanakan pada senin (12/02) di aula kantor Kementerian Agama Kab. Bulukumba yang menghadirkan ketua PWMI Sulawesi Selatan.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Drs. H. Muhammad Yunus, M. Pd. I yang mewakili Kakan Kemenag dalam sambutannya sekaligus membuka acara ini menjelaskan perlunya pengetahuan pemberdayaan ekonomi muslim sehingga umat Islam dapat berperan lebih luas dalam perputaran ekonomi dimulai dari proses produksi hingga sampai ke level konsumen.

Dirinya berharap melalui kegiatan ini terlahir wirausaha muslim mandiri dan menjadi agen perubahan dan corong pemberdayaan ekonomi ummat yang berdampak pada tumbuh kembangnya proses ekonomi dari hulu ke hilir di tengah-tengah masyarakat.

Selain itu, kasubbag TU meyakini dengan perubahan mind set melalui program pemberdayaan ekonomi muslim ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan bagian kecil dari proses produksi tetapi juga menjadi penopang kedaulatan ekonomi nasional.

“Kita jangan jadi penonton di rumah sendiri” Terang Kasubbag TU.

Sementara itu, Syukri Salim Pemateri dari PWMI menjelaskan PWMI lahir atas keprihatinan wirausaha muslim atas hegemoni pelaku ekonomi yang kurang menyentuh kesejahteraan masyarakat akar rumput yang berdampak pada kesenjangan ekonomi.

“ini merupakan ikhtiar kecil untuk melakukan penguatan ekonomi ummat sebagai bentuk berfastabiqul khairat” tegasnya

Hal ini diamini Lilis Hadi yang menambahkan secara singkat PWMI didirikan di Jakarta yang telah mendapatkan legalitas dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dirinya menjelaskan PWMI telah hadir di 16 Provinsi dan untuk Pulau Sulawesi, baru terbentuk di Sulawesi Selatan. (syl/arf)