Somba Opu (Humas Gowa). Pondok Pesantren Tahfizhul Quran Imam Asy-Syathiby Wahdah Islamiyah Gowa menggelar pelatihan anti-bullying bagi seluruh santri. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk perundungan, Sabtu (26/10/2024).

Menghadirkan narasumber kompeten, Ramli, seorang praktisi dan konselor dari Makassar. Ia didampingi oleh Muntar, selaku pengelola di pesantren.

Dalam pelatihan ini, para santri diberikan pemahaman mendalam mengenai pengertian bullying, jenis-jenis bullying, serta dampak negatif yang ditimbulkan oleh perilaku tersebut. Selain itu, santri juga diajarkan bagaimana cara mengenali tanda-tanda seseorang yang menjadi korban bullying, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah dan mengatasi bullying.

"Bullying bukan hanya masalah fisik, tetapi juga bisa berupa verbal, sosial, dan bahkan cyberbullying. Kita harus melindungi semua santri dari segala bentuk perundungan," ujar Ramli saat memberikan materi.

Puncak acara pelatihan adalah Deklarasi Anti-Bullying yang dilakukan oleh seluruh santri. Melalui deklarasi ini, para santri berkomitmen untuk berani mengatakan tidak pada bullying dan menjadi pelopor lingkungan yang bebas dari perundungan.

"Kami berharap dengan adanya pelatihan ini, para santri dapat lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan berani melaporkan jika melihat ada tindakan bullying. Selain itu, kami juga ingin membentuk karakter santri yang kuat, berani, dan saling menghormati," ungkap Muntar. 

Pelatihan anti-bullying ini mendapat sambutan positif dari para santri. Mereka merasa mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan ini. "Saya jadi lebih paham tentang bullying dan bagaimana cara mencegahnya. Saya akan mengajak teman-teman untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang bebas dari bullying," ujar Mujahid, Ketua OSIS yang ikut dalam kegiatan tersebut.(RA/OH)